Mohon tunggu...
sahri ramadan
sahri ramadan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjodohan Membunuhku

2 Mei 2016   22:53 Diperbarui: 2 Mei 2016   23:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

tidak semua yang kita rencanakan saat bersama itu bisa kita capai bersama, ada juga yang gagal karna takut dan memang ada yang gagal karna dihentikan di tengah jalan.

kini saya ingin menggambarkan bagaimana dengan adat disetiap belahan indonesia masih banyak yang mamekai sistem siti nurbaya untuk mempertemukan kedua anak mereka istilah trennya(menjodohkan).

bukankah ini terasa mengganggu kepribadianmu sebagai mahluk yang memiliki hak untuk memilih? bukan ingin berdurhaka kepada kedua orang tua, tapi ini sangat tidak enak bila diterapkan hingga saat sekarang ini, karna jaman sekarang bukan jamanya siti nurbaya.

jadi apa yang dirasakan oleh anak muda sekarang sangatlah berbeda dengan keadaan masa muda di jaman dulu, semuanya sudah berubah dan berganti dengan jaman yang lebih modern dan bergayapun selalu berkaitan dengan gaya barat, dan ini membuktikan bahwa 90% telah terjadi perubahan yang sangat besar terhadap kebiasaan dan sikap anak muda jaman sekarang.

perlu kita ketahui bersama bahwa didalam suatu sistem keluarga memang harus ada yang berubah dan memang harus ada yang merubahnya, ini mengantisipasi terulangnya kejadian pada masa lalu.

(kasus)perjodohan ini ternyata bisa membunuh seseorang, masih ingat dalam memori saya dengan kisah perjodohan yang berahir dengan kematian dan tangisan: pada tahun 2005 silam di Bima seorang gadis muda yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya dan sebutlah namanya ainun, si ainun ini tiba-tiba menghebohkan dunia perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya dan tidak terima dengan keputusan itu ainun pun memutuskan untuk bunuh diri dengan cara bergantung diri di dalam kamarnya, setelah beberapa hari baru ditemukan dikamarnya karena ibunya sebutlah ibu maimunah merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh dirinya karena mengurung anaknya dalam kamar, dan akhirnya ibu maimunah membuka pintu kamar ainun dan ditemukan ainun sudah tidak bernyawa lagi".

kisah diatas sangatlah jelas menggambarkan bahwa perubahan dalam sistem perjodohan memang harus di hentikan di jaman modern ini, karena sekali lagi ini sangat membatasi hak seseorang untuk memilih kehidupan sendiri, dan orang tua hanya bisa memberikan arah bagaimana seorang anak itu harus memiliki hubungan seperti apa dan menunjukan jalan bagi seorang anak. jika tidak, maka anak akan merasa tertekan dan merasa di paksa untuk memilih yang bukan pilihan hatinya.

memang dalam perjodohan itu ada sisi baiknya, karena menghubungkan suatu keluarga dan menjaga tali silaturrahmi antar keluarga agar tetap utuh dan tidak beracampur dengan yang lainya.

namun disisi lain perodohan ini sangat mengganggu atau membatasi hak seseorang untuk memilih dan menentukan pilihanya yang sesua denga kriterianya masing-masing. dan bukan perjodohan itu tidak di anjurkan oleh agama, akan tetapi kita sebagai manusia biasa cepat merasa berkecil hati dengan pilihan yang bukan pilihan kita sendiri.

terimaksih semoga bermanfaat bagi kita semua..

penulis: SAHRI RAMADAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun