Mohon tunggu...
SAHRIL
SAHRIL Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Sebatang pena yang lahir di pulau terpencil pagerungan besar-Sumenep Madura. "Biarkan nama tercatat bukan hanya dibatu Nisan yang akan pudar oleh masa" @SahrilPGB

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Maha Adil dan Adil

11 Agustus 2022   21:45 Diperbarui: 11 Agustus 2022   22:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang maha adil dan adil

Aku rindu keadilanmu
Kau begitu lihai menyalahkan dan mengkritik
Tapi sekarang kau tanpa jejak

Yang maha adil dan adil
Aku rindu tatapanmu yang tajam
Menatap kesalahan para pemangku kebijakan
Tapi sekarang kau entah kemana

Yang maha adil dan adil
Aku rindu kebijaksaanmu
Kata-katamu
Dan bahkan tingkahmu

Kau bilang kebenaran harus ditegakkan
Kau bilang kau peduli nasib rakyat

Tapi entah kenapa sekarang kau membisu
Kemanakah kebenaran dan keadilan yang kau pragakan?

Telah hilangkah kepekaanmu
Bersama rintihan hujan
Atau kau hanya musiman saja.

Yang maha adil dan adil
Ternyata kau lupa, kau manusia.
Dan tidak akan bisa menyerupai  keadilan Tuhan

Kebencian ...
Kepongahan ...
Kesombongan ...
Dan Nafsu menyelimutimu ...

Ternyata kau manusia
Hanya pandai bicara keadilan dan kebenaran
Tapi kau terusik dengan kata-katamu sendiri
Ketika musim telah berganti.

Sapeken, 11 Agustus 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun