Mohon tunggu...
Sahma Nada Afifah
Sahma Nada Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PGSD'21

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Goreng Langka, Kenapa?

19 April 2022   13:14 Diperbarui: 19 April 2022   13:19 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Minyak goreng saat ini sedang menjadi topik yang hangat untuk di bahas di kalangan masyarakat akibat dari harganya yang tinggi dan kelangkaannya yang cukup membuat masyarakat bertanya tanya. Bagaimana bisa minyak goreng langka di Indonesia yang merupakan negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, di tahun 2021 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia ini mencapai 15,08 juta hektar (ha). Dari luas perkebunan tersebut pada tahun 2021 Indonesia pun berhasil memproduksi CPO hingga menembus angka 46,8 juta ton, yang mana angka ini terbilang cukup besar.

Dari pandangan beberapa masyarakat, Kelangkaan minyak goreng ini diawali karena pemerintah menetapkan HET (Harga eceran tertinggi) untuk semua merek minyak goreng sebesar Rp13.500-Rp14.000, yang mana ini tidak sebanding dengan harga CPO yang di tawarkan oleh pihak luar negeri (Pasar dunia) yang mana harga CPO di pasar dunia ini sedang mengalami kenaikan, akibat kenaikan harga CPO ini para produsen pun lebih tertarik untuk menjual minyak goreng keluar negeri dibandingkan ke dalam negeri yang harganya sudah diatur oleh pemerintah.

Pandangan tersebut pun semakin di yakini oleh masyarakat, bahwa hal tersebutlah yang menjadi sebuah alasan utama penyebab minyak goreng langka di Indonesia, pasalnya setelah pemerintah membebaskan harga jual atau mencabut peraturan HET minyak kepada produsen/pabrik-pabrik menghasil minyak, minyak goreng yang tadinya langka kini mulai muncul kembali tetapi dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya (dua kali lipat dari harga sebelumnya).

Minyak goreng bukan langka tetapi di timbun oleh mereka yang berkuasa dan ingin memiliki keuntungan lebih, Sampai kapan hal ini akan terus berlanjut di negara penghasil  kelapa sawit terbesar didunia? Mengapa? Apakah ada permainan politik atau ada kartel di balik ini? Apa pun alasannya yang pasti rakyat menunggu kerja nyata pemerintah untuk menormalkan kembali harga minyak goreng di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun