Mohon tunggu...
Sahla Nurafifa Dewi
Sahla Nurafifa Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dr. Stone S1 eps 21. 15:37

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Grave of the Fireflies

29 September 2022   19:47 Diperbarui: 29 September 2022   19:48 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman jumpa lagi di blog milik saya, jangan bosan-bosan yaa baca tulisan saya yang seru ini hehe.

Pada tulisan kali ini saya akan menceritakan kembali sebuah cerita yang di ceritakan oleh rekan saya, yaitu Alya Imaniyah.

Alya Imaniyah adalah seorang wanita yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, semester pertama. Pada sebuah kesempatan Alya menceritakan sebuah film yang amat ia sukai, yang berjudul "Grave of the Fireflies". Ia menyukai film ini dikarenakan ada banyak pelajaran yang bisa diambil dan di aplikasikan pada kehidupan ini.

Film ini diambil dari kisah nyata yang di animasikan menjadi sebuah anime. Berlatar di sebuah negara yang terletak di belahan Bumi Utara, bagian paling timur benua Eurasia, yaitu negara Jepang. Lebih tepatnya, kisah ini menceritakan tentang nasib anak-anak yang bertahan hidup di tengah peperangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Jepang itu sendiri.

Tokoh utama pada film ini ialah Seita, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang pantang menyerah dan bertanggung jawab. Dia memiliki ayah yang sedang pergi berperang dan ibu yang menemani kesehariannya di rumah, dia juga memiliki seorang adik perempuan yang sangat lucu, bernama Setsuko. Sedari kecil Setsuko dekat sekali dengan kakaknya, bahkan Setsuko kagum terhadap kegigihan kakaknya itu.

Pada suatu hari, di daerah tempat Seita tinggal, berbunyi alarm pemberitahuan bahwa ada serangan udara yang mengharuskan para warga untuk mengungsi. Seita menyuruh Ibunya untuk pergi dahulu ke tempat pengungsian dan ia akan menyusul bersama dengan adiknya.

Serangan udara di luncurkan, karena tidak sempat pergi ke tempat pengungsian, Seita dan Setsuko berlindung di terowongan kecil yang ada di tepi pantai. Setelah beberapa waktu terlewatkan, serangan udara pun sudah tidak terlihat, akhirnya Seita memutuskan untuk menyusul ibunya yang ada di tempat pengungsian.

Sesampainya di tempat pengungsian, Seita mendapatkan informasi dari bibinya bahwa ibunya terluka parah, dan tidak lama kemudian ibunya meninggal dunia. Sang bibi mengajak Seita dan adiknya untuk tinggal bersama di rumahnya yang sederhana. Hari-hari sudah terlewatkan, sang bibi mulai bersikap ketus kepada Seita dan adiknya. Seita memutuskan untuk pergi dari rumah bibinya dan mencari tempat tinggal yang bisa di tempati oleh dia dan adiknya.

Setelah mencari beberapa lama, akhirnya ia menemukan Gua yang terletak di tepi sungai. beralaskan jerami dan penerangan oleh kunang-kunang, ia dan adiknya memutuskan untuk tinggal di Gua itu.

Suatu hari Seita mencuri tanaman yang di tanam oleh warga untuk dimasak dan dimakan oleh ia dan adiknya, tetapi bapak pemilik tanaman tahu dan memarahi Seita serta memukulinya hingga babak belur. Akhirnya Seita pulang ke Gua dengan tangan kosong. Ia memutuskan untuk memakan makanan yang ada di sekitarnya.

Seita pergi ke Bank untuk mengambil uang yang ada di rekening ayahnya yang sudah gugur di medan perang. Setsuko berada di Gua sendiri, sambil menunggu kakaknya kembali dari bank ia bermain sendiri dan ia juga menyiapkan makanan untuk kakaknya tersayang itu. Tetapi makanan itu terbuat dari tanah yang di bentuk bulat-bulat seperti nasi kepal. Karena masih belum mengerti, Setsuko tetap memakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun