Mohon tunggu...
Sahil Maulana Iqbal
Sahil Maulana Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid

Saya Merupakan Mahasiswa Semester 5 Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dengan Fokus studi Jurnalistik,

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Filosofi Kopi Sebagai Teman Tugas

26 November 2022   13:30 Diperbarui: 26 November 2022   13:43 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Good ideas start with brainstorming. Great ideas start with coffee.”

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, tak heran jika kopi menjadi suatu minuman favorit bagi setiap orang, bukan hanya dilihat dari rasanya yang khas dibanding dengan minuman lain, tetapi juga mempunyai efek yang bisa menyulap mata menjadi tidak mengantuk. Maka dari itu kopi di cap masyarakat sebagai minuman yang membuat anti ngantuk, hal ini nyata jika dilihat dari banyaknya pemuda yang gemar mengkonsumsi kopi terlebih pada saat mengerjakan tugas.

Dari segi pengertiannya kopi merupakan seduhan yang berasal dari biji kopi yang sudah melalui proses sangria serta dihaluskan sehigga menghasilkan bubuk kopi. Para ahli juga mendefinisikan kopi adalah suatu jenis tumbuhan yang dibuat minuman dengan sifat psikostimulatnya sehingga dapat menyebabkan orang yang meminumnya akan tetap terjaga matanya (susah untuk tidur), mengurangi kelelahan atau stress saat bekerja, serta mampu untuk memberikan efek fisiologis yakni energi. Dilihat dari pengertiannya sudah jelas bahwa kopi dapat menimbulkan efek tahan kantuk dan mengurangi stress, oleh karena itu kebanyakan konsumen kopi menikmati pada saat mengerjakan tugas atau bekerja.

Adapun asal-usul kemunculan istilah kopi, menurut William H. Ukers dalam karyanya yang berjudul All About Coffe (1922) istilah kata “Kopi” dikenal orang eropa kemudian masuk dalam Bahasa mereka sekitar tahun 1600-an. Istilah ini diadaptasi dari Bahasa Arab yaitu “Qahwa”, yang dimana melalui proses yang difilter dari istilah turki yaitu “kahveh”. Para ahli mempercayai istilah “qahwa” digunakan sebagai minuman yang berasal dari biji-bijian yang kemudian dicampurkan dengan air panas. Ada juga yang berpendapat bahwa Istilah “qahwa” dimaksudkan untuk menyebut minuman yang terbuat dari anggur. Ada pula yang berpendapat bahwa istilah kopi berasal dari Bahasa Abyssinia. Diambil dari nama “kaffa” yang merupakan sebuah kota kecil penghasil tanaman kopi di selatan Barat Daya Abissynia , namun hal ini dipatahkan oleh pendapat lain yang lebih worth it untuk digunakan sebagai cikal bakal asal usul nama kopi.

Pada masa sebelum ada tugas dan laptop, ternyata budaya minum kopi sudah muncul terlebih dahulu, Al Razi (850-922) dalam dokumennya tertulis suatu minuman yang karakteristiknya mirip kopi dia sebut dengan istilah bunshum. Pada saat itu kopi menjadi komoditas utama dalam perdagangan umat islam. Hal ini sangat popular dikalangan para imigran serta peziarah di Makkah, walaupun beberapa kali diperingatkan bahwa kopi itu sebagai minuman terlarang, namun para peziarah tetap meminum kopi dengan alasan supaya tetap terjaga dan tidak mengantuk saat melakukan ibadah khususnya pada waktu malam hari. Awal budaya minum kopi muncul dari sini hingga menjalar sampai kini, budaya minum kopi menjadi suatu yang tidak ketinggalan Ketika melaksanakan sesuatu agar tetap terjaga atau tidak mengantuk. Hal serupa juga terjadi di negara Turki, yang dimana kopi dijadikan sebagai sajian utama pada setiap perayaan di Kota Istanbul.

Budaya minum kopi memang sudah melekat pada zaman dulu hingga sekarang, yang dimana manfaat kopi masih tetap sama yaitu agar terjaga dari tidur atau tidak mengantuk pada saat melakukan aktivitas, hal ini yang mendasari bahwa Ketika seseorang mengerjakan suatu tugas atau melakukan sesuatu khususnya di malam hari supaya tidak mengantuk dan meneruskan tugasnya, kebanyakan dari mereka menyandingkan kopi sebagai teman untuk mengerjakan tugas, terlebih zaman sekarang sudah banyak ditemui kopi dengan bentuk sachet. Hal ini memudahkan seseorang dalam menikmati kopi tanpa pergi ke coffee shop atau kedai kopi.

Tersebarnya kopi di seluruh dunia membuat kopi semakin ramai, dilihat dari jenisnya kopi memiliki beberapa jenis yang popular di penjuru dunia seperti arabika, robusta, dan liberika. Jenis kopi ini memiliki aroma khas tersendiri yang hanya bisa dibedakan oleh para ahli kopi. mengenal kopi lebih jauh membutuhkan banyak pengalaman dan perjalanan yang Panjang, hal ini membuktikan bahwa filosofi dalam kopi sangat bermakna dan mempunyai sejarah yang beragam.

Kopi membuat para pemuda di Indonesia menciptakan warung kopi hingga coffee shop yang dirancang khusus guna memenuhi Hasrat pecita kopi dalam menghidangkan kopi, salah satunya yaitu café yang Bernama Filosofi Kopi. 

Café yang dirancang khusus dengan menghadirkan suasana khas bertajuk kopi ini banyak diminati oleh berbagai kalangan, bukan hanya anak muda saja yang berdatangan, kaum elite dan pejabat pun ikut meramaikan filososfi kopi sebagai tempat yang direkomendasikan untuk mengerjaka tugas maupun hanya sekedar melakukan diskusi. Hal ini menciptakan suasana dan emberikan arti bahwa siapapun bisa meminum kopi tanpa terkecuali dari kasta mana dan apa pangkatnya. Filosofi kopi juga mengajarkan arti kehidupan dan memberikan kenyamanan penikmatnya sehingga biasanya kopi dijadikan sebagai teman untuk mengerjakan berbagai tugas. Tak heran jika melihat orang menyandingkan laptop, buku, diskusi dengana secangkir kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun