Mohon tunggu...
Sahbuddin Dg Palabbi
Sahbuddin Dg Palabbi Mohon Tunggu... Lainnya - ASN

Pemerhati masalah-masalah Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomasi Budaya dan Perkembangannya dalam Mendukung Politik Luar Negeri Indonesia

12 Juli 2022   23:45 Diperbarui: 13 Juli 2022   00:10 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok angklung menghibur pengunjung di ASEAN Bazaar, untuk mengenalkan ASEAN di Argentina. Sumber: https://www.facebook.com/Kemlu.RI

Kegiatan diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia diantaranya adalah pameran kebudayaan Indonesia di luar negeri (Nursita dan Sahide 2018, 48-49) dan pendirian TMII. Diplomasi budaya saat itu bertujuan untuk memberikan citra Indonesia yang baik dalam bidang seni dan budaya, sekaligus memperkenalkan masyarakat dan kebudayaan Indonesia pada dunia (Warsito dan Kartikasari 2007, 135-136).

Di masa reformasi, diplomasi budaya terus berlanjut dengan pelaksanaan berbagai program kebudayaan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jika di masa orde baru, aktor negara dalam hal ini pemerintah pusat berperan penuh dalam merintis dan memajukan diplomasi budaya, berbeda dengan di era reformasi dimana banyak aktor lain yang ikut terlibat di dalamnya seperti pemerintah daerah, BUMN hingga pihak swasta.

Program Visit Indonesia Year yang sudah berlangsung sejak tahun 1991 di era Soeharto, dan sempat terhenti beberapa tahun (2001-2007), kembali dilanjutkan pelaksanaannya oleh Kementerian Pariwisata di tahun 2008.

Program ini tidak saja dimaksudkan untuk menunjukkan kepada publik mancanegara akan keindahan alam dan ragam budaya Indonesia yang dapat menaikkan citra Indonesia (Nation Branding), sekaligus sebagai salah satu cara untuk menunjang perekonomian nasional dengan meningkatkan devisa negara melalui kunjungan turis asing ke Indonesia (Kompas 2008; DetikNews 2008).

Mencontoh beberapa negara di dunia yang melakukan diplomasi budaya dengan membangun pusat kebudayaan di negara lain, pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud juga melakukan hal serupa melalui Rumah Budaya Indonesia (RBI).

 Pembangunan RBI dimulai pada tahun 2012 sebanyak 10 RBI, dan hingga tahun 2017 sudah dibangun total sebanyak 19 RBI yang tersebar di beberapa negara seperti Jerman, Amerika Serikat, Timor Leste, Belanda, Australia, Korea Selatan, Jepang, Turki, Singapura dan Prancis (Sulaiman 2018).

Terdapat 3 (tiga) fungsi RBI, yaitu promosi budaya, pembelajaran budaya dan ekspresi budaya. RBI juga menjadi wadah untuk memperkenalkan identitas nasional dan ragam budaya Indonesia di mancanegara, sehingga budaya Indonesia lebih dikenal di dunia internasional. 

Pembangunan RBI diharapkan dapat meningkatkan hubungan antar masyarakat Indonesia dengan dunia luar yang pada gilirannya dapat meningkatkan citra dan apresiasi terhadap budaya Indonesia (Rickie 2019, 5-6; Yuza 2016, 5).

Instrumen lain yang digunakan dalam diplomasi budaya adalah bahasa. Meningkatnya jumlah orang di dunia yang dapat menuturkan Bahasa Indonesia menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan diplomasi budaya lewat jalur bahasa. Rachman (2015) menyampaikan setidaknya sudah ada 46 negara yang mengajarkan Bahasa Indonesia dan sebanyak 400 juta masyarakat dunia yang menggunakan Bahasa Indonesia. 

Dengan memahami bahasa Indonesia dan dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia, maka akan memudahkan publik internasional untuk mengetahui berbagai hal tentang Indonesia termasuk idealisme, cita-cita, tujuan nasional dan kebijakan negara indonesia, yang akhirnya dapat menumbuhkan pemahaman bersama tentang Indonesia.

Di samping beberapa program/kegiatan diplomasi budaya yang sudah diuraikan di atas, masih banyak lagi instrumen budaya yang selama ini digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam menunjang pelaksanaan diplomasi budaya Indonesia seperti batik, wayang, tari-tarian dan kuliner. Semua instrumen tersebut telah berhasil dalam memberikan citra positif Indonesia di mata dunia dan menunjang pencapaian kepentingan nasional dan pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun