Mohon tunggu...
Sahat Sinurat
Sahat Sinurat Mohon Tunggu... -

belajar dan terus belajar. sedang berusaha untuk bisa melakukan sesuatu yang bermakna sekecil apapun itu bagi tanah airku tempat aku berpijak dari awal hingga akhir hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Monkey Bar, Kisah Perjuangan Seorang Anak

16 Desember 2013   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:51 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini sedang membaca sebuah buku dan ingin berbagi dengan rekan-rekan sedikit kutipan yang aku dapat dari buku ini. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Selamat menikmati.

Seorang anak laki-laki bernama Peter, berumur empat atau lima tahun sedang bermain-main di taman bersama orangtuanya. Ia kemudian segera berlari ke tempat favoritnya. “Tolong angkat saya pada monkey bar (bangunan yang terdiri atas tiang-tiang besi untuk anak-anak panjat dan bermain),” katanya. Kemudian orangtua Peter mengangkat dia ke atas, dan ia menggapai monkey bar itu, dan orangtua itu pun melepaskan dia. Sepatu Peter yang kecil bergantung sekitar 1,5 meter dari tanah, dan ia sangat bangga. Ia bergantung sendirian dengan senyuman lebar pada wajahnya. Setelah kurang lebih semenit ia menjadi capai dan berkata, “ Oke, tolong turunkan aku.” Sang orangtua berkata, ”Peter, lepaskan saja peganganmu, dan aku akan menangkapmu.” Wajah Peter tampak cemas dan ia berkata, ”Tidak, turunkan aku.” Sang orangtua berkata, “Peter, jika kamu melepaskan tanganmu, aku akan menangkapmu.” “Tidak, tolong turunkan aku.” “Peter, aku menyayangimu. Aku berjanji, aku akan menangkapmu.” Namun Peter tetap berpaut dengan segenap kekuatannya. Ia terus berpaut sampai buku jarinya menjadi pucat dan ia tidak dapat berpaut lagi lebih lama. Akhirnya, ia melepaskan tangannya, dan orangtua tersebut menangkapnya. Senyuman lebar tersembul di wajahnya, dan ketika dia didudukkan, ia kembali berlari untuk bermain ayunan. Dan ia segera melupakan semua yang baru saja terjadi. Pesan apa yang dapat kita ambil dari cerita di atas? Melalui pesan ini, Allah seakan-akan hendak berkata, “Seperti itulah cara kamu berhubungan dengan-Ku. Kamu berpaut habis-habisan dan berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan kekuatanmu sendiri. Kamu terus bergumul, berusaha mengontrol segala sesuatu, berusaha membuat segala sesuatu tepat seperti yang kau inginkan, berusaha menyenangkan orang-orang, berusaha mengontrol setiap situasi. Kamu berpaut dan berpikir tidak ada orang yang akan menangkapmu sehingga kamu lebih baik menggenggam lebih kuat dan berpaut lebih kuat. Sementara kamu tergantung di sana dan buku-buku jarimu berubah jadi pucat, Aku berkata, ‘Lepaskan tanganmu, dan Aku akan menangkapmu. Lepaskan saja tanganmu. Aku berjanji, Aku menyayangimu, dan Aku akan menangkapmu’. Begitu sering dirimu berpaut dan tidak mau melepaskan genggamanmu, dan ketika genggamanmu terlepas, Aku pasti selalu ada di sana, menangkapmu. Namun setelah dirimu tersenyum atas pertolongan-Ku, di saat itu juga selalu kau segera melupakannya dan kembali berpaut di monkey bar itu dan tidak mau melepaskan genggamanmu ketika kau lelah. Kau selalu mengandalkan dirimu, berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan kekuatanmu sendiri. Tapi, Aku tetap dan selalu mengasihimu. Percayalah, Aku selalu ada disana. Dan ketika genggamanmu terlepas, Aku akan selalu ada menangkapmu.” (dikutip dari buku One Month to Live karya Kerry & Chris Shook dengan perubahan seperlunya) Mari kita jangan membatasi kemampuan diri kita, tapi jangan juga hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri. Selalu berserah dan percayakan kepadaNya segala permasalahan yang sedang kita kerjakan. Semangat menjalani hari-harimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun