Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pesepeda dengan Etika Agar Selalu Gowes di Jalanan

19 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 19 Maret 2021   09:25 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana sebagai pesepeda harus bisa saling menghormati para pengguna jalan, hanya dengan tertib dan mengedepankan jalan berlalu lintas dengan baik.

Saya maupun anda hanya dapat berlega hati bila beruntung tidak ada penyimpangan yang mengakibatkan korban bagi para pengguna jalan.

Pesepada selalu menggunakan telepon seluler sebagai biang kerok kurang fokusnya saat mengendarai tersebut yang dapat menghalangi para pengguna jalanan. 

Tidak terlebih sebagai alat Komunikasi membuat para pengguna jalan umum maupun jalan trotoar terbawa asik menggunakan telepon tanpa lihat kondisi jalanan.

Jalan trotoar di perkotaan ini hanya berhak bagi pengguna pejalan kaki dengan demikian ada etika seperti batasan agar para pengendara di jalanan hitam tidak menyimpang seperti pengguna pesepeda yang lari jalur dan menggunakan trotoar tersebut yang dapat menghalangi pengguna jalan kaki.

"Etika tertib berlalu lintas dan menjamin keselamatan pesepeda di jalanan tertuang dalam peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2020"


Pengguna jalan dengan sepeda sudah semakin bervariasi dan berkembang ke ranah penggunanya, tidak terlebih sejak adanya pemesanan atau penyewaan pengguna sepeda via aplikasi go bike misalnya. 

Variasi aplikasi untuk menyewa sepeda seperti di jalanan trotoar, di pegunungan wisata maupun mall sudah mulai membludak. Tidak lebih pada saat jumlah pergerakan berkurang saat masa pandemi membuat para pengguna sepeda ikut berpartisipasi demi sehat agar terhindar dari jarak dekat dengan kerumunan orang. 

Selain sehat di otot sehat juga di paru-paru. Namun kadang ada juga pesepeda yang suka asal terobot yang tanapa melihat kondisi pada saat itu. Para pesepeda tersebut kadang suka garang tanpa  mengindahkan intruksi yang lisan tersebut. 

Kadang ada beberapa pesepeda yang ingin menang sendiri. Ada juga pesepeda yang menyewa menggunakan aplikasi serta ada juga yang membawa sepeda dengan mengangkut dengan transportasi pengangkutan khusus baik itu pesepeda yang berada di taman jalan Dago, di Jalur Dipatiukur, Di Jalur Surapati, maupun di ruas jalan Buah Batu untuk menikmati hiruk-pikuk yang ada di sekeliling kota Bandung. Tempat tersebut sebagai tempat yang asri yang dapat digunakan agar menghabiskan waktu luang yang sangat fleksibel bagi pesepeda dengan tepat, terjaga sebagai tempat tembang kenangan yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun