Mohon tunggu...
S A Hadi
S A Hadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sholikhul A Hadi

Happy is the people whitout history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terjebak dalam Kebebasan

3 Juni 2020   01:23 Diperbarui: 3 Juni 2020   01:18 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari www.nickycullen.com pukul 0:55 tanggal 03-06-2020

"Kamu tidak ingin tinggal di masjid dulu?"

"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan anak dan istriku." Nyoto tersenyum lebar hingga gigi gingsulnya terlihat jelas.

"Ati-ati di jalan."

Rumahnya berjarak sekitar 600 meter dari masjid. Dia berjalan kaki ke sana. Sesampainya di rumah, istrinya menyambutnya dengan bahagia. Tampak  sekali dia telah menunggu kedatangannya. Istrinya telah menyiapkan berbagai makanan kecil dan berat untuk menyambut kedatangannya. Memang tidak ada pelukan atau ciuman malam itu. Mungkin karena usia keduanya yang sudah berumur sehingga istrinya malu untuk menyambut kedatangannya dengan berlebihan.

"Makan dulu saja! Kedua anakmu masih main. Tunggu anakmu pulang dulu." Perintah istrinya.

Sesuatu terasa janggal, tetapi Nyoto tidak menghiraukannya. Dia terus saja melahap makanannya dan tiba-tiba berhenti ketika melihat seorang anak perempuan berlari menghampirinya.

"Om, ibu mana?"

"Ibumu siapa?"

"Om Siapa?"

Tiba-tiba istrinya berlari dan kemudian menarik anak itu. "Kenapa kamu pulang?" Bentaknya pada anak perempuan itu.

"Aku lapar." Tangis anak perempuan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun