Mohon tunggu...
Tajuk Tani
Tajuk Tani Mohon Tunggu... Insinyur - Informasi Seputar Pertanian

Gerak Cepat Sebar Luasakan Informasi pertanian

Selanjutnya

Tutup

Money

Upaya Atasi Serangan Busuk Apel, Inovasi Teknologi Siap diterapakan di Lahan Petani sebagai Demplot

28 Agustus 2020   13:57 Diperbarui: 28 Agustus 2020   14:28 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
survey lokasi lahan demplot

Kota Batu adalah kota pariwisata berbasis pertanian. Agrowisata banyak sekali berkembang di kota Batu, salah satunya adalah wisata petik Apel. Komoditas apel merupakan komoditas utama di Kota Batu. 

Seiring dengan berjalannya waktu, produksi buah apel mulai menurun dan menjadi problematika petani. Salah satu permasalahan yang sering ditemui ialah serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Upaya dalam mengatasi serangan busuk buah apel, yaitu dengan Inovasi teknologi yang diterapkan di lahan petani sebagai demoplot. Pemerintah sendiri tetap konsisten untuk mempertahankan eksistensi buah apel yang menjadi ikon kota Batu.

Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pertanian bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) membuat demoplot apel untuk mengatasi penyakit busuk buah apel yang disebabkan oleh jamur Gloeosporium, sp.

Foto Serangan Busuk Buah Pada Apel
Foto Serangan Busuk Buah Pada Apel
Peneliti bidang Fitopatologi dari Balitjestro, Dr. Ir. Anang Triwiratno, M.P., menyampaikan bahwa, Balitjestro bersama Dinas Pertanian Kota Batu akan melaksanakan kegiatan upaya pengendalian penyakit busuk buah dengan cara menerapkan inovasi teknologi terbaru yang dihasilkan oleh Badan Litbang dan pengerjaannya dalam bentuk demoplot. 

Tujuan dari pembutan demoplot ini digunakan sebagai media percontohan untuk petani dalam pengendalian busuk buah pada apel. Petak demoplot ini dilakukan di lahan petani dengan kondisi tanaman apel yang sudah terserang penyakit.Penerapan inovasi teknologi ini dilaksanakan secara langsung di kebun milik petani di Desa Tulungrejo dengan luas lahan 0.5 Ha, Desa Sumbergondo seluas 0.4 Ha, serta di Desa Bulukerto seluas 0.2 Ha.

"Kami terus berupaya membantu petani dalam mengendalikan penyakit busuk buah atau mata ayam pada tanaman apel agar produktivitasnya tetap terjaga, dan dalam hal ini, diperlukan komitmen bersama dari petani untuk bersama-sama melaksanakannya,” tutur Hendry Suseno, selaku Sekretaris Dinas Pertanian Kota Batu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun