Mohon tunggu...
Atika Hayati
Atika Hayati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejuang pena

Tak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Turun Hujan

10 November 2022   10:41 Diperbarui: 10 November 2022   10:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah berminggu-minggu hujan turun hampir setiap hari. Karena hujan banyak orang memilih untuk beraktifitas didalam rumah, tak terkecuali dengan Lala.

"Kenapa sih hujannya tidak reda-reda" kesal Lala dibalik jendela rumahnya, sambil memandangi hujan yang tak reda-reda.

            "Lololo anak Bunda kenapa kok kesal begitu?" tanya Bunda kepada Lala dengan memegang bahunya dan menatapnya lembut.

            "Hujan Bun, jadi Lala tidak bisa main diluar sama Kity," kata Lala sambilmenunjuk kucing anggorannya.

            "Lala tau tidak kalau hujan itu anugerah bahkan ada do'anya saat turun hujan, jadi Lala tidak boleh kesal dengan hujan," lanjut Bunda.

            "Ia kah Bun, emang bagaimana do'anya Bun?" tanya Lala penasaran.

            Bunda meminta Lala untuk duduk disampingnya, kemudian mengadahkan tangan sambil mencontohkan do'a turun hujan.

            "Allohumma Shoyyiban nafi'an, ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat." yang kemudian diikuti oleh Lala.

            "Emang benar ya Bun kalau hujan itu banyak manfaatnya?" tanya Lala bersemangat

            "MashaAllah benar La, coba deh Lala rasakan sebelum hujan tadi cuacanya panas dan pengap kan?, setelah hujan turun apa yang Lala rasakan, terasa segar bukan?, intinya hujan itu membawa kesegaran dan itu salah satu manfaat yang langsung bisa kita rasakan La, dan masih banyak lagi manfaat dari turunnya hujan?" lanjut Bunda

Lalapun kembali melihat hujan, iapun merasakan angin yang sesekali menabraknya hawa segarpun ia rasakan. Kemudian Bunda mengikuti Lala untuk melihat hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun