Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Siapkah Lulusan SMK Menghadapi Era Globalisasi 2020?

7 Oktober 2019   18:57 Diperbarui: 7 Oktober 2019   19:16 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Era global telah didepan dan visi Indonesia 2020 berbunyi "Tantangan menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksistensi dan integritas bangsa dan negara serta memanfaatkan peluang untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk menghadapi globalisasi diperlukan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan, baik di sektor negara maupun di sektor swasta." (TAP MPR No. VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan).

Dari penjelasan tersebut hal yang utama adalah pengembangan kemampuan sumber daya manusia Bangsa Indonesia itu sendiri, baru efek ekonomi akan ikut bergerak naik. Pada akhir tahun ini haruslah kita semua memiliki keinginan untuk membangun potensi-potensi kompetensi SDM yang ada terutama kaum muda khususnya kompetensi siswa-siswa SMK sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dari sabang hingga marauke dalam rangka menghadapi era globalisasi.

Bagaimana dapat meningkatkan mutu dan kualitas sumber SDM Indonesia  khususnya siswa-siswa SMK yang dapat bersaing dalam era global masa kini dan tidak kalah SDM asing yang kini sudah banyak berkecimpung pada pekerjaan di Indonesia.

Pilihannya  pada anak-anak muda khususnya siswa-siswa SMK sebagai calon generasi penerus  pengembangan bangsa terutama di bidang teknologi dan industri. Mengapa pada siswa-siswa SMK ? , karena siswa-siswa SMK yang merupakan anak muda yang memiliki kesadaran lebih untuk dapat meningkatkan kompetensinya, selalu haus akan perkembangan ilmu pengetahuan menunjang kompetensi, serta peka terhadap kebutuhan lingkungan sekitar. 

Nantinya kita bisa tunjukkan pada dunia bahwa kaum muda khususnya siswa SMK siap dalam era globalisasi dan merupakan suatu tantangan baginya. Siswa-siswa SMK adalah batu tumpuan untuk menjadikan negara Indonesia ini lebih cepat berkembang dan maju mengikuti kompetensi era industri 4.0 sehingga bisa menyaingi dan disegani oleh SDM bangsa lain di dunia. 

Gambaran ini dapat terjadi jika regulasi dan sarana serta prasarana  SMK-SMK dibentuk dengan benar, yaitu siswa SMK lebih ditekankan pada pengembangan kompetensi di dunia industry dengan lebih banyak waktu training di industry daripada  pelajaran di sekolah dengan komposisi waktu 70% waktu di industry dan 30% waktu di sekolah..

Berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang, sudah lama bersiap-siap menghadapi situasi persaingan global, terutama kompetensi SDM yang ditata secara rapi dan benar terkait kompetensi pada industri 4.0.

Indonesia belum sepenuhnya   masuk pada tahap melaksanakan dan  menata kompetensi SDM kaum muda, mengapa ? di Indonesia belum ada pengaturan jabatan kerja  kaum muda yang terkait kompetensi termasuk billing rate nya. Belum ada insentif untuk industri yang menunjang kompetensi bagi siswa-siswa SMK.

Sedangkan saat ini pasar global berkembang pesat dan begitu bebas tanpa ada satu orang pun yang dapat memastikan apa yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Sebagai implikasi langsung pada perkembangan global yang demikian sangat mempengaruhi persaingan SDM di Indonesia dalam jangka pendek dan panjang.

Revolusi Industri 4.0 dan kekuatan globalisasi akan menyatu, hal ini sangat berpengaruh pada kompetensi-kompetensi SDM yang dibutuhkan didunia kerja dan bisnis. Kembali pada kondisi yang ada di Indonesia terutama kaum muda khususnya siswa SMK, belum ada perubahan kebutuhan kompetensi-kompetensi yang dikaitkan dengan bidang studi-bidang studi SMK yang sangat diperlukan dalam rangkah era global, bidang studi hingga saat ini belum perubahan serta materi-materi kurikulum yang seharusnya sudah sangat berubah pada era saat ini.

Pada tahun 2020 persaingan SDM diberbagai Negara akan menjadi lebih nyata yang bisa diprediksi pada saat ini. Indonesia bisa berbangga bahwa mendapat bonus demografi tapi perlu diingat akan menjadi pedang bermata dua jika anak-anak muda tidak dibekali kompetensi-kompetensi yang diperlukan pada masa mendatang.

Kebijakan atas kebutuhan kompetensi siswa SMK era global jika tidak segera dilakukan berdampak negatif  berupa ketimpangan kompetensi siswa SMK secara regional dan antar daerah tidak standard kebutuhan kompetensinya, efek kondisi tersebut akan terjadi urbanisasi dan kriminalitas oleh kaum muda yang tidak mempunyai kompetensi, atau tingginya ketidakpastian dalam pekerjaan yang muncul karena adanya perkembangan/perubahan ekonomi dari globalisasi dan persaingan kompetensi SDM.

Persiapan dan menyiapkan siswa-siswa SMK menjadi ujuk tombak pengembang kompetensi SDM era global harus segera dilakukan dengan menentukan bidang-bidang studi yang berdasar pada okupasi-okupasi yang sangat dibutuhkan pada era Industri 4.0 dan perkembangan ekonomi yang berubah secara cepat. Perubahan kurikulum menjadi sangat penting guna menunjang okupasi-okupasi yang diperlukan, karena kurikulum berbasis kompetensi yang bereferensi pada DUDI(dunia usaha-dunia industry) yang sangat diperlukan untuk mencapai kompetensi kerja.

Untuk menunjang ini semua diperlukan perilaku perusahaan industry yang kooperatif dalam menciptakan siswa-siswa SMK yang mempunyai kompetensi bekerja. Bekerjasamanya SMK dan perusahaan industry akan mengurangi ketidakpastian tenaga kerja dan perusahaan dapat bersaing dan meningkatkan produktivitasnya karena mendapat karyawan yang kompeten.

Hanya dengan SDM kompeten yang dalam hal ini siswa-siswa SMK perusahan industry dapat lebih produktif dan meningkatkan kemampuan daya saingnya melalui peningkatan SDM, produktivitas dengan kualitas dan kuantitas produk yang meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun