Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Money

Siapkah Pemerintah dan Pekerja Indonesia dalam Industri 4.0

27 April 2018   05:40 Diperbarui: 27 April 2018   05:56 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tren terbaru saat ini adalah otomatisasi yang melibatkan proses dan produk mulai dari mobil tanpa pengemudi, robot pintar kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), analitik data besar, komputasi awan (cloud), dan realitas virtual (VR). Perkembangan wajah baru robotisasi dan internet telah diatur untuk mengubah semua aspek industri dan bisnis dalam rangka menuju era Industri 4.0.

Siapkah Pemerintah dan tenaga kerja Indonesia ?, sementara jawaban untuk pertanyaan itu dapat mendorong tanggapan yang berbeda, satu hal yang pasti  adalah dibutuhkan upaya persiapan Pemerintah Indonesia didalam mengoptimalkan tenaga kerja Indonesia, karena kondisi saat ini pasti akan terlihat berbeda pada era Industri 4.0.

Mari kita lihat dalam Industry 4.0 "Apakah teknologi akan menggantikan tenaga orang, dan apakah itu akan mempengaruhi kehidupan dan cara kita bekerja?"

Pada era industri 4.0 ada beberapa aspek menarik

Industri di Indonesia tidak lagi mempergunakan tenaga kerja yang ada (selalu menuntut dan produktifitas rendah) digantikan dengan Robotic process automation (RPA) untuk melakukan tugas yang berulang dan dapat melakukan tugas yang sama dengan nol kesalahan. Dan ingat, robot tidak perlu kamar mandi, tim, atau istirahat makan siang!

Membawa kebutuhan tenaga kerja ke tingkat yang berbeda, contoh untuk saat ini bantuan customer services dengan pertanyaan yang bersifat rutin yang terkait dengan kebijakan, proses, dll., akan ditangani dengan kecepatan dan ketepatan dengan aplikasi chat seperti Slack, Facebook messenger, dll., atau robot yang menjawab pertanyaan di telepon. Hanya pertanyaan-pertanyaan kompleks atau unik yang akan diarahkan ke SDM khusus.

Kebutuhan tenaga kerja harus dilakukan definisi ulang atas kebutuhan dengan tingkat kompetensi yang dikehendaki dan ini berarti untuk pola pembelajaran/pelatihan juga berubah agar membuatnya lebih relevan. Pendidikan/pelatihan dimasa mendatang akan membutuhkan banyak waktu untuk program-program Manajer baru, program Direktur baru, dll. 

Contoh kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan ; pemahaman atas Artificial Intelligence, Algoritma,  pembelajaran mekatronika, program-program Internet,  dan pengetahuan-pengetahuan ini memberikan wawasan membantu tenaga kerja untuk menunjukkan ke mana mereka harus fokus. Industri akan fokus pada tenaga kerja yang mempunyai kompetensi, pengalaman, dan inovatif. 

Ini juga dapat memberikan jalur karier yang disesuaikan berdasarkan potensi, kompetensi, pengalaman & eksposur, aspirasi karir, dan kelincahan belajar.

Kondisi tenaga kerja Indonesia saat ini menjawab pertanyaan apakah industri akan menggunakan robot untuk menggantikan manusia, tetapi satu hal yang pasti - pola industri akan berubah. 

Perubahan telah dimulai Pemerintah dan tenaga kerja Indonesia  perlu mengimbangi kondisi yang ada. Pembelajaran untuk tenaga kerja harus kontinyu dan meningkatkan kompetensi; Kompetensi dan inovatif itu telah menjadi suatu keharusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun