Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belum Memikirkan Kompetensi Anak Muda dalam Persaingan SDM

13 Oktober 2017   10:44 Diperbarui: 13 Oktober 2017   10:56 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua tahu saat ini era global dan persaingan SDM semakin tinggi, untuk itu kita harus membekali SDM dengan kompetensi agar mempunyai daya saing, dan kita tahu bahwa generasi muda harus mampu bersaing agar negara Indonesia yang kita cintai selalu dapat meningkatkan daya saing SDM.

Infrastruktur untuk itu telah disiapkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan anak-anak muda (peserta didik) terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani persaingan SDM berkompetensi sesuai dengan zamannya. SMK bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi bertindak dalam bidang kejuruan tertentu sehingga yang bersangkutan siap bekerja demi masa depannya dan bangsanya sebagai daya saing SDM.

Khususnya SMK dimana siswa dididik dan dilatih pada SMK-DUDI, merupakan bentuk investasi langsung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia didalam era global dan daya saing negara, dan ini yang merupakan syarat utama untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesempatan dan perubahan sosial. Kebijakan adanya pendidikan kejuruan mencakup: (1)kebijakan perekonomian, (2) kebijakan ketenagakerjaan, (3) kebijakan kebudayaan.

Dalam hal kebijakan perekonomian, SMK dapat memberi kontribusi yang sangat besar dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas DUDI dan sistem perekonomian nasional, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pertumbuhan ekonomi dan investasi tidak mungkin tercapai tanpa tersedianya sumber daya manusia yang  berkualifikasi kompetensi dan dikelola secara baik.

Kondisi yang ada pada SMK adalah menciptakan lulusan SMK yang tidak mempunyai kompetensi bertindak dan tidak ada daya serap dari DUDI karena lulusan tidak sesuai dengan harapan DUDI, karena SMK masih berdiri sendiri tanpa partner DUDI sebagai tempat pelatihan siswanya dan kurikulum serta waktu pelatihan di DUDI sangat tidak relevan untuk mendapatkan kompetensi yang diharapkan oleh DUDI.

Harapan kita semua adalah SMK sebagai bagian dari pendidikan kejuruan, mempunyai tujuan: (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di pelayanan dunia usaha dan lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilihnya; (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3) membekali peserta didik dengan kompetensi bertindak, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan

diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan

yang lebih tinggi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun