Mohon tunggu...
Sagung Diva
Sagung Diva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAJY

Mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hamili 12 Orang Siswi, Guru Pesantren Ini Iming-imingi Sekolah Gratis serta Janji Manis kepada Para Korbannya

25 Januari 2022   23:58 Diperbarui: 26 Januari 2022   00:06 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di masa ini menjadi momok pembicaraan bagi masyarakat Indonesia. Kasus pelecehan seksual yang mana korbannya termasuk anak -- anak di bawah umur menjadi kasus yang sedang panas diperbincangkan. 

Pelecehan seksual pun nyatanya tidak hanya disebabkan oleh korban yang berpakaian senonoh, kasus pelecehan seksual yang terjadi di sebuah pesantren yang terletak di Bandung menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia khususnya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sebuah pondok pesantren. 

Sebuah Boarding School di Bandung tersebut sedang menjadi pusat perhatian dan perbincangan seluruh masyarakat. Seorang guru yang sempat disebut -- sebut sebagai ustadz di sekolah tersebut telah mencabuli 12 orang santri, 8 diantaranya telah melahirkan sedangkan 2 siswi tengah hamil. 

Tak disangka -- sangka ternyata guru tersebut telah menjalankan aksi bejadnya selama bertahun -- tahun khususnya sejak tahun 2016. Parahnya lagi, guru bejad tersebut menyuruh korban untuk melahirkan anaknya dan menjanjikannya akan menanggung biaya sekolahnya hingga kuliah. 

Menurut hasil penelusuran yang dilakukan oleh P2TP2A, sekolah tersebut tidak mengeluarkan ijazah untuk anak didiknya setelah lulus. Maka dari itu pengelola sekolah tersebut mengiming -- imingi sekolah gratis kepada para korban pemerkosaan tersebut.

Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak khususnya pada lingkungan Pendidikan dan pergaulannya. Seperti yang kita ketahui, Lessons from family atau pendidikan dari keluarga merupakan hal yang sangat penting, terlebih di zaman sekarang, kejahatan khususnya kejahatan seksual bisa terjadi di mana saja dan melalui modus apa saja. 

Para orang tua memang sudah seharusnya mengajarkan anak tata krama dan sopan santun kepada orang yang lebih tua, gurunya, serta orang -- orang di lingkungannya berada. 

Pada realita yang dapat kita lihat di lapangan, kejahatan seksual tak hanya semata -- mata terjadi karena pakaian korban yang tak senonoh atau seksi dan terbuka, seperti yang sudah disebutkan bahwa korban pelecehan seksual pada kasus tersebut ialah seorang santri yang mana menggunakan pakaian tertutup serta berkerudung. 

Kejahatan juga dapat mengincar anak dari berbagai latar belakang dan umur, para korban pada kasus pelecehan seksual kali ini merupakan seorang siswi pada bangku sekolah yang mana tentunya masih menginjak usia remaja. 

Maka orang tua serta para anak harus lebih berhati -- hati di manapun lingkungannya atau tempatnya berada. Namun yang tak kalah penting ialah bagaimana seorang anak diajarkan tentang nilai -- nilai budi pekerti serta moral yang baik. Sehingga anak tidak semata -- mata menurut saat diperintahkan sesuatu oleh orang yang dianggapnya lebih tua dan sebagainya. 

Terlebih dari kasus yang telah disebutkan di atas, dapat kita lihat bagaimana korban yang sangat menghormati guru tersebut dapat menjadi celah bagi guru tersebut untuk melakukan tindak pelecehan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun