Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hari Kebangkitan Nasional dan Indonesia Terserah, 2 Hal yang Berbeda

20 Mei 2020   23:45 Diperbarui: 20 Mei 2020   23:47 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Hari Kebangkitan Nasional dan Indonesia Terserah, 2 Hal yang Berbeda (Sumber : Kompas.com dan Ruangobrol.id)

Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional atau disingkat Harkitnas merupakan momentum bangkitnya bangsa Indonesia dari para penjajah di abad 19-an. Tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908, para pelajar Indonesia mendirikan organisasi yang kemudian diberi nama Budi Oetomo. 

Organisasi yang diketua oleh Soetomo dan digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo tersebut menjadi organisasi pertama yang bergerak dibidang sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan kemudian mulai bergeser kepolitik.

Organisasi ini turut serta memajukan dan meningkatkan derajat bangsa Indonesia melalui pendidikan dan kebudayaan dengan cara membiayai pendidikan bagi anak-anak yang cerdas namun kurang mampu, menghidupkan kembali seni dan budaya, memajukan sektor pertanian, peternakan, perindustrian hingga perdagangan.

Organisasi yang menjadi tonggak pertama perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan ini mampu menginisiasi munculnya organisasi lain yang kemudian memunculkan semangat bagi bangsa Indonesia untuk segera merebut kemerdekaan.

Hari ini, 20 Mei 2020, tepat 112 tahun yang lalu. Tanpa adanya Budi Oetomo, mungkin saja kita belum menikmati kemerdekaan yang hampir genap 75 tahun. Sebegitu hebat perjuangan para pahlawan hingga kita bisa menikmati kehidupan seperti saat ini, bebas tanpa penjajah.

Seharusnya semangat dan nasionalisme itu tetap bernaung disanubari. Namun tampaknya melawan penjajah lebih mudah dari pada melawan diri sendiri. 

Terbukti dari munculnya tagar "Indonesia Terserah" yang menjadi trending dipelbagai sosial media akhir-akhir ini. 

Indonesia Terserah

Indonesia Terserah merupakan luapan kekecewaan dari para tenaga medis yang berjuang mati-matian dalam memerangi Pandemi Covid-19. Merelakan waktu dan tenaga, meninggalkan anak dan istri/suami, bahkan mempertaruhkan nyawa sendiri. 

Bahkan baru-baru ini meninggalnya seorang perawat yang sedang hamil 4 bulan viral di dunia maya. Berbanding terbalik dengan viralnya penutupan McD Sarinah, Mall CBD Ciledug, Pasar Anyer, dan bandara Soeta yang ramai diserbu warga. 

Perjuangan para medis hingga mempertaruhkan nyawa seperti terbuang sia-sia. Mereka mati-matian berjuang, sedangkan diluar sana masih saja ada yang tidak patuh terhadap imbauan pemerintah. 

Jika terus menerus seperti ini, kapan pandemi ini akan berakhir di Indonesia? 

Harusnya kita bisa sama-sama menahan ego. Contoh perjuangan para pahlawan yang bahu membahu merebut kemerdekaan. Tidak egois dengan menuruti keinginan sendiri. Toh tidak akan mati jika tak mudik sekali saja. Tidak pernah ada yang memberitakan. "Telah ditemukan 1 korban tewas akibat tak kebagian baju lebaran". Tidak pernah kan???

2 hal yang berbeda, jika momen Hari Kebangkitan Nasional identik dengan perjuangan yang membuahkan kemerdekaan. Sedangkan #IndonesiaTerserah merupakan perjuangan yang merenggut nyawa para tenaga medis karena banyaknya masyarakat yang masih belum melek akan bahaya pandemi Covid-19. 

Sudah sepatutnya kita bangkit dan bersatu memerangi pandemi Covid-19 ini. 

Semoga tidak ada lagi tenaga medis yang meregang nyawa setelah momen Harkitnas ini, dan semoga perjuangan mereka membuahkan hasil dengan pulihnya "bumiku" dari pandemi ini. 

Mohon... 

Kita sama-sama menahan diri, sebentar saja. Sabar. Semua juga ingin segera pulih, kembali seperti keadaan semula. 

Apalagi sekarang kita sama-sama sedang menjalani ibadah puasa. 

Dan.. 

Lebaran Sebentar Lagi.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun