Katanya "kamu kuat, tegar, ceria. Tidak terlihat sedikitpun beban jika diperhatikan dari wajahmu. Saya yakin kamu gampang melupakan kesedihan. Tidak lama lagi kamu akan bangkit dan berdiri dengan kuat kembali. Ingat, semua sudah ada yang mengatur. Mungkin ada ditempat lain".Â
Mengingat itu, aku terjaga dari kesedihan. Bahwasanya semua akan baik-baik saja. Cobalah tata kembali. Kamu bisa melakukan hal lain. Pikirku dalam hati..
Minggu kedua Maret..Â
All England Open digelar. Kesedihan itu mulai teralihkan. Saat itu mulai menyetel televisi kembali, bahkan streaming untuk menyaksikan pertandingan badminton tertua di dunia tersebut. Sejak saat itu pula sudah aktif keluar kamar, turun tangga, bolak balik ruang tv, bercerita dengan teman-teman, makan bahkan memasak.Â
Sejak babak perempat final All England, sudah mulai terpikirkan untuk menulis. Teringat akan akun yang sempat diabaikan dan tak difungsikan sama sekali.Â
Kenapa tidak ditulis apa yang menjadi kegemaranmu? Kenapa kamu hanya jadi pembaca? Jika kamu tahu dan bisa menulis. Apakah kamu hanya akan selalu membaca tulisan orang lain? Kapan tulisanmu dibaca? Pikirku dalam hati..Â
Sejak hari itu, setelah partai perempat final selesai. Bertekat, bahwa besok saya akan menulis. Mulailah memikirkan apa yang akan ditulis besok sejak malam harinya.Â
Keesokan harinya, ide sudah tersusun rapi secara sistematis dibenak. Menemukan 2 tulisan yang akan dibuat.Â
Awalnya..Â
Saya tidak tahu cara mengingput foto atau gambar ke artikel yang sudah saya tulis. Maklum, masih awam. Hehehe
Maka jadilah 2 artikel awal saya tanpa foto atau gambar dan bertemakan bulutangkis. Karena memang saya menyukai bulutangkis.