Mohon tunggu...
Safitri Lestari
Safitri Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita kelahiran tahun sebelum reformasi dan menulis berbagai kisah hidupnya melalui ribuan aksara kata

Untuk para pecinta aksara yang tertuang dalam rasa, agar kelak kita bisa saling menyapa dan bersuar ria

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selembut Kasihmu

19 Agustus 2019   21:10 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak mampu ku hitung berapa lamanya waktu
Merekam setiap garis khatulistiwa hidupku
Beradu menjadi satu bahasa nan kalbu
Merangkai kata dan setiap aksara kalbuku

Sentuhanmu akan selalu tersimpan dalam setiap renta kulitku
Senyumanmu yang selalu ku rindukan kala itu
Terukir hangat pada setiap kata kata teguranmu
Sayangnya aku terlalu bodoh untuk menyadari semua itu

Kau berikanku kasih
Namun aku tak menyadari arti perih
Kau berikanku cinta
namun aku tak menyadari setiap makna

Andai aku mampu
Sudah ku genggam tanganmu
Ku peluk erat tubuhmu
Sebab aku merindukanmu
Aku ingin hadirmu
Tetaplah disampingku

Satu hal yang aku tahu
Kelak,
Ketika aku menemukan pasanganku
Khawatirku hanya satu
Aku tak dapat mendampingimu
Dan tak dapat melihat setiap detik perihal kasihmu

Ibu,
Aku mencintaimu
Hingga tak lekang oleh waktu

- Safitri Lestari-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun