Mohon tunggu...
gadis shafira
gadis shafira Mohon Tunggu... Freelancer - lama ga nulis, dan ini semua tulisan lama. sowwy kalau ada bahasan yang aneh aneh hahahha

LOVE YOURSELF, LOVE MYSELF, PEACE

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak-anak Memiliki Smartphone, Perlukah?

17 November 2019   10:27 Diperbarui: 17 November 2019   10:30 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Handphone yang kini berkembang menjadi smartphone ada dasarnya adalah sebuah alat. Yang paling penting adalah bagaimana kita sebagai orangtua harus membangun kesadaran anak untuk menggunakan smartphone sesuai dengan fungsinya. Jadi, wajib hukumnya bagi kita untuk mengedukasi anak perihal fungsi smartphone serta membuat komitmen bedasarkan fungsi yang sudah disampaikan sebelum smartphonennya benar --benar diberikan.

Sebenarnya ada tidak sih aturan baku dalam menetapkan waktu yang tepat untuk memberikan smartpone pada anak ?

"semakin lama anda menahan diri untuk tidak memberikan ponsel kepada anak, akan semakin baik" 

--Jesse Weinberger, (pakar internet safety)

Yup, benar sekali... bahkan beberapa ahli menyatakan bahwasannya dari usia 12 tahun adalah usia yang ideal untuk memberikan smartphone pada anak. contohnya seperti Bill Gates dan istrinya, Steve Jobs, yang memberikan smartphone pada anaknya diusia 14 tahun. yang mana mereka semua setuju bahwasannya semakin lama memberikan smartphone ada anak akan semakin baik karena smartphone dapat menjadi pengganggu yang adiktif dan menjadi candu bagi anak.

Selain itu ada banyak dampak-dampak dan resiko tiggi dalam memberikan smartphone pada anak seperti internet bullying, mengekpos mereka pada isu-isu, predator anak, bahkan sexting (berkomunikasi secara sexsual melalui pesan chatting)

 Kaitannya smartphone dengan pornografi ????

Seorang penulis buku tentang keselamatan internet, Weinberger, melakukan penelitia pada 70,000 anak dan menemukan fakta bahwasannya rata-rata anak melakukan sexting sejak kelas 5 sd, melihat pornografi pada umur 8 tahun, dan kecanduan porno pada 11 tahun.

pada akhirnya, orangtualah yang akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan smartphone pada anak.

Tapi, sebernanya Anak-anak perlu ga sih memiliki smartphone????

Di Indonesia, aturan bermain smartphone sendiri kurang disosialisasikan. Ada banyak spesifikasi pada smartphone jaman sekarang seperti spesifikasi untuk pengusaha, desainer, maupu pekerja seni. Idealnya, setiap orang harus mampu memilih smartphone sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tetapi, kenytaannya tidak begitu. Orang-orang merasa lebih puas dan lebih bangga ketika memili smartphone yang lebih canggih. Padahal, jika dilihat lagi ada banyak sekali fitur --fitur yang masih beum di perlukan aau bahkan tidak diperlukan yag ada di dalam smartphone tersebut.

Saat ini, aa banyak sekali anak anak di Indonesia baik itu TK, SD, SMP, dan SMA yang sudah diberikan gawai yang canggih oleh orangtuamya, lalu dibawa kesekolah, yang membuat adanya tekanan pada teman-teman lain yang menyebabkan rasa iri ingin memiliki smartphone dengan tingkat kecanggihan yang sama.

Dengan demikian, masalahnya sekarang adalah masalah smartphone yang tidak tepat sasaran. Sama seperti obat, yang mana pada setiap tahapan umuran ada dosis-dosis tertentu yang sudah ditetapkan, dan apabila dosisya berlebih/ salah dosis obat yag tadinya digunakan sebagi penyembuh akan bertolakbelakang menjadi racun.

Jadi, intinya boleh atau tidak memberkan smartphone pada anak? boleh kok, asalkan....

1. Berikan yang sesuai kebutuhan anak

2. Bicaraka paa anak perihal kesadara akan dampak ositif dan dampak negatif dari smartphone.

3. Membuat kesepakatan dan komimen terlebih dahulu sebelu benarbenar memberkan smartphone pada anak.

Berikut cara bijak dalam memilih smartphone untuk anak: 

1. Jangan terbuai dengan kecanggihan smartphone. Harus selalu ingat pilih smartphone ssesuai dengan kebutuhan saja

2. Mengerti cara menggunakan "fitur orangtua". Fungsi ini benar-benar dapa membantu kita dalam memantau keseharian anak, baik itu situs-situs web yang barudan sibuka oleh anak, dan dengan siapa saja anak berinteraksi. Bukan overprtektif, tapi meminimalisir adanya hal-hal buruk yang akan terjadi mengingat internet adalah salah satu tempat paling banyak predator seksual berkeliaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun