Mohon tunggu...
gadis shafira
gadis shafira Mohon Tunggu... Freelancer - lama ga nulis, dan ini semua tulisan lama. sowwy kalau ada bahasan yang aneh aneh hahahha

LOVE YOURSELF, LOVE MYSELF, PEACE

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren Bulliying Kekinian: Body Ashaming

18 September 2017   18:04 Diperbarui: 18 September 2017   18:22 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judgement atau penghakiman seseorang kepada orang lain soal bentuk tubuh, berikut cibiran, pola pikir "tipe ideal", dan turunannya, buka hal baru untuk dikritisi. Belakangan, tidak hanya public figure yang terkena dampak body ashaming ( re- penilaian terhadap bentuk tubuh orang lain dan sikap pengucilan atau kritik berlebih terhadap tipikal pemilik tubuh "non ideal" )- namun juga merambah ke masyarakat umum.

Contohnya, timbul dampak mengerikan dari reklame susu diet di televisi. Bukan produknya, tapi sekedar reklamenya saja, sudah cukup bisa mengikis kepercayaan diri wanita atas bentuk tubuhnya. Ketika seorang wanita terkena body ashaming, seperti perkataan bahwa ia gendut, perlu diet, baju itu terlihat meakar ketika ia gunakan, maka akan timbul rasa minder dan rasa terkucilkan dalam dirinya. Rasa tersisih dari kaum yang menurutnya tampak beruntung  karena dikaruniai tubuh lebih indah darinya. Padahal apa? Baik buruknya penilaian yang dilontarkan orang lain pada kita, tetap yang paling penting adalah bagaimana kita percaya atas kemampuan kita dan rasa sayang pada tubuh kita sendiri karena telah diberi kehidupan yang layak dan baik.

Kecintaan diri sendiri pada apa yang kita punyai akan selalu punya sisi positif untuk menangkis segala bentuk body ashaming. Tidak bisa diabaikan, body ashaming bahkan terjadi pada satuan lingkup terkecil hidup kita, yakni keluarga.

Seorang anak dengan karakter tertutup dan lebih cenderung memikirkan keputusannya sendirian akan terkena dampak lebih buruk jika terkena body ashaming. Dia bakal memercayai apa yang disematkan orang lain padanya tentang tubuhnya, dan kepercayaan diri serta motivasi, bahkan kebebasan berkreasinya akan terhambat dalam pola tumbuh kembangnya jika tidak ada oknum yang membuka kembali fakta bahwa dirinya sudah lebih dari indah untuk tetap hidup dan melakukan pergerakan serta berkarya.

Pentingnya penanaman karakter love yourself selalu bisa diterapkan kapanpun dan dimanapun, dan yang terpenting, di keluarga. Keluarga merupakan tatakan barrier awal seorang anak lepas landas ke lingkungan sosialnya, dan kita, sebagai elemen terkecil pembentuk karakternya, memiliki peran penting terhadap pengkebalan tidak hanya fisik, namun juga mentalnya.    

Hal yang dapat kita lakukan untuk membentuk tameng positif seseorang atau diri sendiri untuk bekal pertarungan dengan kerasnya lontaran penilaian untuk tubuh kita adalah dengan :

  • Perluas pergaulan yang positif. Bakti sosial, perkumulan pecinta hewan, dan serangkaian komunitas berasas sosial biasanya memiliki toleransi dan penerimaan yang baik untuk semua elemen individu
  • Introspeksi diri sendiri sesering mungkin.
  • Akui kesalahan dan perbaiki.
  • Berbesar hati
  • forgive dan forget
  • ingat bahwa kita selalu punya kelebihan dibandingkan orang lain, dan lejitkanlah.

So, jangan biarkan kita, saudara atau sahabat terdekat kita terkontaminasi, bahkan terlibat dalam area body ashaming, karena sesungguhnya, yang kita lihat sebagai seburuk buruknya ciptaan Allah swt adalah sebaik baiknya ciptaan penuh pembelajaran bagi kehidupan, tinggal bagaimana kita bisa berpikir dan mengambil garis perak.

Semoga kita selalu bisa menjadi pribadi yang bijak dan dapat selalu menebar hal baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun