Mohon tunggu...
Safira NurOktavia
Safira NurOktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Chemical engineering student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 15 UNEJ Peduli Semeru: Sosialisasi Tanggap Bencana ke SDN Tambahrejo 01 dan SDN Tambahrejo 03

27 Januari 2022   18:45 Diperbarui: 27 Januari 2022   18:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah di desa Tambahrejo sudah mulai kembali normal pasca covid 19 melanda seluruh dunia. Sekolah dilakukan dengan cara tetap mematuhi prokes dan sanitasi. Mahasiswa KKN 15 juga melakukan pendidikan berkala tentang kebencanaan di kedua sekolah tersebut. 

Diawali dengan menggambar bebas tema bencana alam dan memperesentasikan gambar tersebut kepada teman-teman sekelasnya lalu di minggu selanjutnya adalah pemberian materi dari mahasiswa KKN kelompok 15.

Proses meteri dilakukan dengan mengumpulkan siswa kelas 4, 5 dan 6 pada satu ruangan dan beberapa mahasiswa KKN tema Kebencanaan memberi materi berupa video dan slide show dengan proyektor. Para siswa sudah seharusnya dijelaskan soal bencana sevara sains agar tidak terjebak pada klenik-klenik dan rumor-rumor yang tidal ilmiah.

“untuk anak-anak gini, jika hanya materi saja akan membosankan, maka kita siapkan diakhir acara ada game.” Kata safira selaku anggota Mahasiswa tema kebencanaan.

Pemateri yang dilakukan oleh hamdan selama 1 jam tersebut berjalan cukup baik dan setelah itu anak-anak dikumpulkan ke lapangan sekolah untuk melaksanakan game yang dipimpin oleh safira.

Game ini merupakan simulasi gunung meletus dengan cara mencampur cuka dengan bubuk soda kue. Botol cuka yang akan dicampur itu di baluti dengan pasir terlebih dahulu supaya menyerupai gunung. 

Ketika bubuk soda dimasukan oleh siswa maka terjadi proses kimia yang menyebakan cairan tersbut menguap hingga meluber keluar. Juga ada tambahan zat pewarna merah agar lebih nyata seperti cairan lava pada simulasi saat itu.

Dokpri
Dokpri

Karena simulasi dilakukan dilapangan sekolah, yang seharusnya mengkuti simulasi tersbesut siswa kelas 4,5 dan 6 akan tetapi siswa kelas 1, dan 3 juga berhamburan keluar lapangan karena juga kepo pada kegiatan apa yang kakak-kakak lakukan. Mahasiswa mencoba berkoordinasi dengan para guru soal siswa-siswa yang harusnya mengkuti proses belajar mengajar tapi keluar untuk melihat simulasi.

Kata Bu dewi “sudah tidak apa-apa mas, yang penting anak-anak senang hari ini.”

Karena mendapati ijin seperti itu mahasiswa KKN semakin leluasa untuk melanjutkan kegiatan simalasi pada adik-adik siswa SD di desa tambahrejo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun