Mohon tunggu...
safira farah
safira farah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tim II Undip

Profil untuk publikasi program kerja KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Mahasiswa Undip Rela Menjadi Pemulung di Tengah Pandemi Covid-19

2 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:29 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang (24/7/2021) -- Semarang merupakan salah satu kota yang sangat padat penduduk. Luas wilayah Semarang g sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah menurut Badan Pusat Statistik Kota Semarang yaitu 373,70 Km dengan jumlah penduduk sebanyak 1.786.144.00 orang. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar 13,6 km. 

Kota Semarang sebagai kota metropolitan terdiri dari 16 kecamatan yaitu Mijen, Gunungpati, Banyumanik, Gajah Mungkur, Semarang Selatan, Candisari, Tembalang, Pedurungan, Genuk, Gayamsari, Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Barat, Tugu, dan Ngaliyan. Pada kegiatan KKN Periode II 2020/2021 kali ini, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro mengambil lokasi di Kecamatan Semarang Tengah, tepatnya di Kel. Kauman.

Kelurahan Kauman merupakan salah satu kelurahan yang letaknya ada di pusat Kota Semarang. Kawasan ini sangat padat penduduk. Setiap harinya orang-orang berlalu lalang baik penduduk lokal setempat maupun pendatang yang berkepentingan tertentu. 

Seperti yang telah diketahui bahwa Kelurahan Kauman menyimpan banyak sejarah Kota Semarang dan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dapat dilihat dari bangunan-bangunannya. Pasar tertua dan masjid tertua di Semarang, serta Kampung Pecinan yang sangat terkenal berada di Kelurahan Kauman. Hal ini menjadikan Kauman yang berada di tengah kota memiliki banyak aktivitas didalamnya. 

Aktivitasnya pun sangat beragam, salah satunya aktivitas perdangangan yang sudah sejak lama mengakar di kawasan ini. Tidak dapat dipungkiri, banyaknya jumlah orang dan tingginya mobilitas tersebut menimbulkan permasalahan sampah. 

Di Kampung Kauman sendiri sudah ada pihak yang mengelola sampah, namun apabila dilihat dengan teliti, masih cukup banyak sampah yang ditemukan terutama di jalan utama karena menjadi pusat perdagangan. 

Semua yang ada di darat, akan bermuara ke laut sehingga sampah yang tidak terkelola dengan baik akan masuk ke perairan dan mencemari lingkungan. 

Mungkin kalian sering mendengar gerakan bersih-bersih sampah pantai. Hampir sama dengan kegiatan tersebut, program kerja mahasiswa kali ini bertujuan untuk berkontribusi untuk menjaga laut dengan meminimalisir sampah.

Gerakan bersih-bersih desa disini dilakukan dengan cara memungut sampah yang dibuang sembarangan atau tidak pada tempatnya. 

Gerakan ini dilakukan dengan berjalan menyusuri sepanjang jalan utama Kawasan Pecinan Semarang yang terdapat banyak pertokoan di sisi kanan dan kiri jalan sampai ke Pasar Johar. Alat-alat yang dibutuhkan cukup mudah ditemukan yaitu trashbag, sarung tangan lateks, dan plastic kresek kecil untuk melapisi tangan setelah menggunakan lateks. 

Selanjutnya pemungutan sampah dilakukan secara bertahap dimulai dari gapura besar bertuliskan "Kawasan Pecinan Semarang" -- Jl. KH. Wahid Hasyim -- Aloon Aloon Kauman -- Jl. Kanjengan dengan cara dipungut langsung kemudian dimasukkan kedalam trashbag. Cara tersebut dilakukan berulang hingga mencapai titik akhir. Sampah yang telah terkumpul kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah yaitu di belakang Pasar Johar, tepatnya Jl. Kanjengan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun