Mohon tunggu...
Safira Nazhiifah
Safira Nazhiifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello, I'm Safira Nazhiifah, a student of Imaging Radiology Technology in Airlangga University. I'm a girl with a lot of innovation. Being creative is always my ways. I love to learn new things and share about my experience.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Toxic Productivity: Niat Ambis yang Berujung Toxic

6 Juli 2022   13:45 Diperbarui: 6 Juli 2022   13:53 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sering ngerasa bersalah kalau istirahat dan kurang produktif? Awas toxic productivity! Yuk simak pembahasannya! Tahukah kamu, apa itu toxic productivity? Toxic productivity adalah sebuah obsesi untuk mengembangkan diri dan merasa selalu bersalah jika tidak bisa melakukan banyak hal. Sebagai mahasiswa, tentunya jadwal aktivitas atau kesibukan yang dimiliki sangatlah padat. 

Mulai dari organisasi, tugas-tugas kuliah, dan kegiatan lainnya. Bahkan saking sibuknya, seringkali kita lupa untuk sekedar istirahat untuk makan, minum, ataupun tidur demi berusaha untuk selalu produktif. Menjadi produktif memanglah hal yang baik. Namun, jika berlebihan justru bisa berakibat buruk.

Berikut merupakan dampak dari toxic productivity:

  1. Sering merasa kelelahan

Seringkali ketika kita sibuk dengan tugas maupun kegiatan, kita akan mengabaikan rasa lelah itu. Sehingga, lama kelamaan tubuh akan mudah lelah padahal baru saja melakukan aktivitas sedikit.

  1. Burn out berkepanjangan

Mereka yang mengalami burn out akan selalu merasa kekurangan energi dan merasa lelah sepanjang waktu. Mereka akan mulai merasa sinis dan negatif terhadap orang lain maupun pekerjaannya sehingga cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan, organisasi, dan kehidupan

  1. Susah bersosialisasi

Terkadang karena kesibukan yang kita miliki, kita akan jarang meluangkan waktu untuk sekedar hangout bersama teman-teman, ataupun mengobrol bersama karena cenderung menghabiskan waktu untuk sendirian. Sehingga ketika bersosialisasi akan menjadi sedikit kaku. 

  1. Anxiety

Toxic productivity juga bisa menumbuhkan anxiety atau perasaan cemas berlebihan diakibatkan ketika dirasa kurang produktif, mereka akan merasa bersalah dan menyalahkan dirinya karena khawatir akan masa depannya.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun