Mohon tunggu...
Desri Amalia
Desri Amalia Mohon Tunggu... Buruh - Pribadi

Jalan-jalan | Makan-makan | Foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membaca Arah Pemikiran Menteri Nadiem untuk Masa Depan Pendidikan

8 November 2019   19:09 Diperbarui: 8 November 2019   19:54 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan teknologisasi dewasa ini memberikan nilai tambah dari semua sektor kehidupan manusia. Hadirnya teknologi memberikan kemudahan dalam segala hal. Tapi tentu saja, tidak semuanya berafiliasi pada teknologi, apalagi bergantung hanya pada teknologi. Karena justru pola pikir manusia lah yang menjadi kunci bagaimana menghadapi industri teknologi yang kian dinamis ini.

Indonesia sebagai negara berkembang ikut mengambil peran menghadapi tantangan global, termasuk didalamnya adalah ekosistem teknologi. Indonesia membutuhkan sosok yang punya pemikiran dan pengalaman di bidang teknologi agar mampu membawa perubahan dalam semua sektor kehidupan kita.

Beberapa hari belakangan, saya ikut menyimak pro dan kontra masyarakat di tengah terpilihnya Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bagi sebagian orang, Mas Menteri Nadiem kurang tepat dan tidak layak menduduki posisi mendikbud.

Selain karena tidak punya background pendidikan, Mas Menteri juga terbilang mudah dalam mengawal pendidikan di Tanah Air. Jika alasan ini yang kemudian menimbulkan pro kontra, saya anggap kurang tepat.

Mas Menteri Nadiem sebelumnya berkiprah di industri digitalisasi. Berbicara tentang digital tidak bisa dilepaskan dengan teknologi. Atas dasar pengalaman dan prestasi yang ia raih dalam memajukan perekonomian negara melalui teknologi digital, saya meyakini sosok Mas Menteri punya terobosan yang akan mengaktifkan imajinasi kita tentang pentingnya pendidikan dan teknologi.

Tapi apakah Mas Menteri Nadiem akan mengutamakan teknologi untuk pendidikan kita selama kepemimpinannya? Ini yang harus diluruskan. Perlu diketahui, Mas Menteri Nadiem sudah menepis semua isu itu. Menurutnya, aspek teknologi tidak bisa menggantikan kehidupan manusia. Begitu juga dengan pendidikan.

Belum lagi mengaitkan antara hubungan guru dan murid di lingkungan pendidikan. Mas Menteri juga menegaskan kehadiran teknologi tidak akan menggantikan proses aktualisasi diri antara guru dan siswa.

Guru tetap menjadi insan pengabdi untuk siswa, sedangkan teknologi hanya menjadi alat dalam membantu pengembangan teknologi. Inilah yang perlu kita pahami bersama.

Oleh karena pola pikir dan pandangan Mas Menteri, saya meyakini bahwa sosok anak muda yang dipercayakan Presiden Jokowi ini mampu dan siap memberikan kontribusinya dalam dunia pendidikan kita. Tentunya, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu cara menghadapi tantangan pendidikan kita. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun