Mohon tunggu...
Desri Amalia
Desri Amalia Mohon Tunggu... Buruh - Pribadi

Jalan-jalan | Makan-makan | Foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

NKRI, TNI, dan Bentuk Realisasi

24 Juni 2019   08:22 Diperbarui: 24 Juni 2019   08:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NKRI harga mati bukan hanya semboyan. Bagi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, itu adalah "jiwa". Benar-benar terwujud. Apalagi Menyeri Ryamizard adalah prajurit TNI sejati. Hidupnya bergelut dengan pengabdian pada Indonesia. Ia siap berkorban agar Indonesia tetap berdaulat.

Oleh sebab itu: Menteri Ryamizard menganggap TNI adalah garda utama penjaga pertahanan dan kedaulatan Indonesia. TNI harus diperkuat.

Dan terbukti: Menteri Ryamizard memang menyiapkan segala perangkat yang memperkuat NKRI. Supaya tetap selamanya abadi.

Alutsista TNI bertahap diubah semakin canggih. Kualitas prajurit TNI pun ditingkatkan. Yang tak kalah penting disasar Menteri Ryamizard adalah kesejahteraan hidup prajurit TNI.

Soal peningkatan kualitas TNI, Menteri Ryamizard dikenal kerap menyambangi negara lain. Atau juga tak segar bertukar informasi alat pertahanan dengan negara lain. Tujuannya supaya ada alih ilmu pengetahuan. Dan itu strategi tepat rasanya.

Supaya para prajurit TNI tetap bangga pada Indonesia sebagai negaranya. Yang memperhatikan kehidupan warganya agar hidup layak.

Tengok saja misalnya di daerah perbatasan Indonesia. Kehidupan prajurit TNI kita diubah jauh lebih baik oleh Menteri Ryamizard.

Rumah-rumah prajurit TNI dibangun dengan standar kelayakan. Pos batas negara dibuat elegan. Jalan menjadi mulus agar penjagaan lebih mudah dan makin mudah mewaspadai musuh.

Rasanya: Menteri Ryamizard punya jurus ampuh menjaga NKRI dan mempertahankan prajurit TNI sebagai penjaga utamanya. Tidak menjadikan NKRI harga mati sekadar slogan.

Eits, tidak ketinggalan: ketegasan Menteri Ryamizard yang menentang segala paham berseberangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Menteri Ryamizard paling bersuara keras melawan paham yang tak sesuai pemikiran para pendiri bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun