Mohon tunggu...
SAFA MARELLA PRISTRIANTI
SAFA MARELLA PRISTRIANTI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan Kabupaten Jember Kurang Stabil

12 Oktober 2022   20:36 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:39 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan berasal dari kata"miskin" yang berarti tidak berharta benda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2008. Sedangkan kemiskinan merupakan suatu kondisi ketidakmampuan dalam aspek ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata rata ekonomi masyarakat pada suatu daerah. Ketidakmampuan disini mengacu kepada ketidakmampuan secara finansial atau rendahnya pendapatan sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa sandang, pangan, maupun papan. Kemiskinan juga dapat berarti sebagai tidak ada atau kurangnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan serta mendapat kehormatan yang layak sebagai warga negara (Perpes No. 7 Tahun 2005 tentang RPJMN). 

Menurut Amartya Sen dalam Bloom dan Canning (2000) seseorang dapat dikatakan miskin apabila mereka mengalami "capability deprivation" yaitu mereka mengalami kekurangan kebebasan yang substantif dimana kebebasan substantif ini memiliki dua sisi yaitu kesempatan dan rasa aman. Kesempatan yang dimaksud misalnya kesempatan untuk mendapat pendidikan, sementara rasa aman yaitu dapat mengakses fasilitas kesehatan. 

Beberapa contoh kemiskinan di antaranya ada kemiskinan absolut, kemiskinan kultural, dan juga kemiskinan struktural. Kemiskinan absolut merupakan kondisi dimana hasil pendapatan seseorang berada di bawah rata rata dan pendapatan tersebut tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Sedangkan kemiskinan kultural merupakan bentuk kemiskinan yang terjadi dikarenakan adanya kebiasaan seseorang yang biasanya berasal dari adat budaya yang tidak ingin memperbaiki taraf hidupnya dengan cara modern. Lalu, kemiskinan struktural adalah kondisi dimana seseorang tidak mendapat akses terhadap sumber daya.

Setiap negara pasti mengalami masalah kemiskinan, entah itu pada tingkat yang tinggi maupun rendah. Masalah kemiskinan tersebut juga pastinya terjadi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka penduduk miskin Indonesia per September 2021 adalah 26,50 juta orang atau 9,71%. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, penduduk miskin semakin turun mulai dari maret 2021, tetapi angkanya lebih tinggi dibanding kondisi sebelum pandemi.

Kabupaten Jember merupakan salah satu penyumbang angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat presentasi kemiskinan Kabupaten Jember pada tahun 2021 mencapai angka 10,14 persen.

Apa yang membuat masalah kemiskinan itu terjadi?

Pertama, kemiskinan dapat terjadi dikarenakan pendidikan yang rendah. Mengapa bisa begitu? Pendidikan bisa membuat seseorang memiliki keterampilan tertentu dalam bidang tertentu, sementara orang yang berpendidikan rendah cenderung kurang memiliki keterampilan tertentu yang dibutuhkan dalam kehidupan kerja. Dengan kurangnya keterampilan dalam bidang tertentu yang dibutuhkan dalam pekerjaan dapat membuat seseorang tidak akan memiliki pekerjaan yang layak dan juga berpendapatan rendah.

Selain karena pendidikan yang rendah, kemiskinan juga dapat terjadi karena kebiasaan seseorang untuk malas bekerja. Entah itu malas karena pasrah dengan hasil ataupun alasan yang lain. Adanya sikap malas ini lah yang membuat seseorang acuh tak acuh dan tidak mempunyai gairah untuk bekerja sehingga tidak akan menghasilkan uang yang berakhir kemiskinan.

Keterbatasan lapangan pekerjaan juga menjadi alasan mengapa kemiskinan terjadi. Sedikitnya lapangan pekerjaan membuat seseorang berlomba lomba untuk mendapat posisi dalam perusahaan tersebut. Keterbatasan modal pun juga menjadi alasan kemiskinan terjadi karena mereka tidak memiliki modal untuk memenuhi dan melengkapi alat maupun bahan untuk menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan tujuan untuk mendapat penghasilan.

Suatu keluarga yang memiliki anggota keluarga yang banyak tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan juga akan menimbulkan masalah kemiskinan. Banyaknya anggota keluarga dalam suatu keluarga akan membuat beban finansial meningkat dan juga banyak sekali tuntutan yang harus dipenuhi.

Masalah kemiskinan juga dapat memberikan dampak dampak di kalangan masyarakat. Meningkatnya angka kriminalitas di suatu wilayah merupakan salah satu dampak dari kemiskinan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan ekonomi masyarakat miskin cenderung membuat mereka akan melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari hari mereka, termasuk dengan cara kriminal. Beberapa contoh kriminalitas yang dilakukan yaitu pencopetan, penipuan, dan juga perampokan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun