Mohon tunggu...
historisafa
historisafa Mohon Tunggu... Freelancer - manusia pembelajar

bersyukurlah selalu, semoga bahagia itu ditambahkan untukmu. tidak mengapa kamu istirahat sejenak jika memang itu dibutuhkan, setelahnya mari kembali bergegas berjalan kawan. berbagi perhatian dengan orang lain boleh saja, tapi jangan lupa update cintamu juga ya sayang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilusi

14 Juli 2021   20:12 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hari ini, sangat terasa pekat sekali

kaki seperti tengah berpijak

pada kubangan tanah rawa.

.

titik dimana hati ikut terseret

dalam kegelapan rapalan doa hitam

jika sudah demikian,

apalah arti soraya itu?

.

ilusi demi ilusi

kemudian mempertajam kalimat maut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun