Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Project

Salah satu implementasi kurikukum merdeka yaitu pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Pembelajaran yang disebut dengan PjBL ini dilaksanakan secara tim (team teaching) di kelas X. Pada pembelajaran proyek yang pertama ini mengambil tema "Toga". Toga adalah kepanjangan dari tanaman obat keluarga. Tema ini merupakan materi dari basic mapel Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Akan tetapi, dalam implementasi pembelajaran tema ini berkolaborasi dengan guru mapel lain, seperti: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Sejarah, BK, dan Kejuruan. 

Kolaborasi tersebut disebut tim teaching. Mirip pembelajaran di SD menggunakan sistem "Tematik" hehe. Team teaching terdiri dari beberapa guru yang mewakili mata pelajaran yang memiliki tujuan pembelajara masing-masing, tetapi memiliki tema yang sama. Ada beberapa tim teaching untuk melaksanakan pembelajaran secara serentak sesuai dengan jadwal kelasnya. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan sistem blok dua hari.

.Hari pertama, semua guru dalam satu tim menyampaikan orientasi proyek secara bersma-sama. Setelah itu, dilanjutkan penyampaian gagasan/pendapat siswa dipandu oleh guru mapel sesuai dengan tujuan pembelajaran mapel tersebut. Mapel bahasa inggris memiliki proyek siswa dapat menyusun teks prosedur toga. Mapel bahasa indonesia dengan proyek siswa dapat menyusun laporan hasil observasi toga yang ditanam. Mapel sejarah memiliki proyek siswa dapat menyusun sejarah perkembangan toga atau rempah-rempah. Mapel kejuruan farmasi memiliki proyek mempelajari toga yang ada kaitannya dengan bahan baku obat. Sedangkan kejuruan multimedia menyusun proyek membuat poster toga.

Sumber Gambar: https://www.facebook.com/saefulazis

Hari kedua, melanjutkan diskusi sesuai dengan guru mapel. Guru BK mengawal agar siswa tetap termotivasi. Selain itu karakter siswa agar tetap terarah positif. Di hari kedua juga terdapat penanaman toga secara kelompok sambil presentasi penanaman toga. Proses pembelajaran proyek tersebut tidak lepas dari tim dokumentasi. Dengan demikian, pembelajaran tersebut menjadi komplit tanpa harus menggunakan jadwal reguler.

.Selama dua hari team teaching menyelesaikan kegiatan pembelajaran mulai dari orientasi yang dihadiri semua guru, diskusi dipandu oleh guru mapel, esbreaking, dan terakhir penanaman tanaman obat keluarga. Pembelajaran dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas diselingi dengan kegiatan yang menyenangkan seperti es breaking. 

Pembelajaran seperti ini tidak monoton di kelas sehingga siswa merasa senang dan tidak sepaneng. Selain itu, dalam proses pembelajaran guru memberikan asesmen formatif. Guru memberikan feedback sebagai bentuk umpan balik kepada siswa. Di akhir pembelajaran guru memberikan asesmen sumatif yang meliputi beberapa mapel atau secara komprehensif. Asesmen tersebut untuk mengukur ketercapaian siswa dalam mengikuti pembelejaran.

.

Tema proyek berikutnya diambil dari mapel Dasar Program Keahlian (DPK). Mapel ini adalah mapel kejuruan kelas X. Mulai dari program keahlian teknologi farmasi, teknik laboratorium medik, layanan kesehatan, broadcasting dan perfilman, akuntansi dan keuangan lembaga sampai bisnis digital. Semua program keahlian ini sangat unik dan memiliki kelebihan sendiri. Bahkan pembelajaran proyek tersebut bisa berkolaborasi antar program keahlian. Pembelajaran saling berkaitan. Siswa terasa tidak sadar menerima beberapa mapel, tahunya menerima pembelajaran proyek. Namun, tujuan pembelajaran tetap tersampaikan sesuai dengan karakteristik siswa.

Sumber Gambar: https://www.facebook.com/saefulazis

Sampai ketemu di proyek berikutnya ...

#KurikulumMerdeka

#SMKPusatKeunggulan