Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Cinta Berkawan

2 Oktober 2015   10:43 Diperbarui: 2 Oktober 2015   11:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gambar diambil dari merdeka.com"][/caption]

Saepullah, No. 104

            Minggu, 7 April 2002

“Mau kemana?” Tanya Siti.

            “Mengajakmu ke suatu tempat,” jawab Umar.

            Kedua alis Siti bertautan mendekat. Siti beripikir sejenak tentang Umar. Apa Umar tidak salah memilihku?Hingga ingin mengajakku ke suatu tempat? Akankan ada sebuah kejutan darinya untukku?

            “Udah, gak usah kebanyakan mikir. Akan kutunjukkan kau sesuatu.” Ujar Umar kepada Siti. Tangan Siti segera ditarik oleh Umar. Namun, Siti antara mau atau tidak, tapi badannya tetap bergerak mengikuti langkah Umar.

            *****

            Dua minggu sebelumnya.

            Riuh kehadiran tamu undangan, untuk menyaksikan sebuah acara pernikahan antara Siti dan Stephen. Siti sudah rapi menggunakan kebaya putih dihiasi bunga terpasang di kepalanya. Namun, keindahan Siti belum tampak sempurna tanpa kehadiran Stephen, pria yang akan menjadi pendampingnya.

            Siti tampak gusar di dalam kamarnya. Tamu undangan terlihat menantikan kehadiran Siti dan Stephen untuk menyaksikan pertunangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun