Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengembalikan Eksistensi Islam sebagai Agama Rahmatan Lil 'Alamin

17 Desember 2015   05:58 Diperbarui: 17 Desember 2015   10:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Senin, 15 Desember 2015 aku bersama teman-teman blogger, jurnalis, dan netizen yang tergabung dalam Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI) melakukan nonton bareng (nobar) di XXI Epicentrum Jakarta untuk gala premiere film Bulan Terbelah di Langit Amerika. Nobar ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yaitu ngobrol KOPI tentang sinema ( ngopi sinema ). Pada ngopi sinema yang berlangsung tanggal 3 dan 10 Desember 2015 dihadiri oleh Acha Septriasa selaku pemeran Hanum, dan Yoen K selaku kru film Maxima Pictures, serta Hanum selaku novelis Bulan Terbelah di Langit Amerika.

Kegiatan nobar pun berlanjut untuk menyaksikan film tersebut.

Sebuah film yang berlatarkan agama memang perlu ditata apik dan ciamik agar terkesan tidak menggurui. Begitu pun kehadiran film ini yang berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika. 

Film ini menceritakan sebuah kisah dari Hanum (diperankan oleh Acha septriasa) seorang jurnalis di eropa. Hanum diberikan sebuah big project dari atasannya untuk menuliskan sebuah artikel yang berjudul "Apakah dunia lebih baik tanpa islam?". big project  ini harus dijalani oleh Hanum untuk menuju ke New York dan menghubungkan para korban kejadian tragedi 11 September beberapa tahun silam.

Project Hanum diawali dari adanya video seorang anak korban 911 di WTC, ketertarikan  terhadap video tersebut membuat atasan hanum untuk menugasi Hanum untuk tulisan kontroversial.

Hanum yang merupakan seorang istri yang taat pada suami mengutarakan kerja yang diembannya. Gayung bersambut, saat bersamaan, Rangga (diperankann Abimana)e, suami Hanum juga mendapatkan tugas dari pembimbingnya untuk tugas wawancara kepada Philipus Brown seorang milyuner dan filantrop Amerika yang dikenal sebagai dermawan. Tugas tersebut merupakan sebuah tugas untuk menyelesaikan S3nya.

Walhasil, Hanum dan Rangga pun menuju ke New York dengan membawa tugas masing-masing. Pasangan suami istri tersebut akhirnya menetap di sebuah rumah milik kawan lama Rangga yaitu Stefan (diperankan Nino Fernandez). Stefan ternyata tinggal bersama pacarnya yaitu Jasmine (diperankan Hannah al Rasyid). Ada sebuah pesan moral dalam film berdurasi 100amenit ini melalui kisah Stefan dan Jasmine yaitu tentang komitmen untuk menikah yang diajarkan dalam islam perlu diterapkan.

Nah, dalam perjalanan film selanjutnya, Hanum dan Rangga dibenturkan oleh tugas masing-masing. Kisah ini pula memberikan pesan bahwa suami istri harus sejalan aeskipun perbedaan tugas dan karakter masing-masing.

Ohya, film ini masih berlanjut untuk mengembalikan eksistensi Islam di Amerika ya.. bahwa Islam bukanlah teroris dan pelaku pengeboman ternyata memang bukanlah islam melainkan dari pihak lain yang ingin membuat Islam terpuruk. kita sebut gerakan tersebut ekstremisphobia.

Kepingan demi kepingan kisah ini membuat keharuan yang terjalin yaitu perjuangan menemukan azima husein (diperankan Rianti Cartwright) dan anaknya Sarah Husein. Inilah benang merah utama yaitu meyakinkan kepada orang lain bahwa Islam memang agama rahmatan lil alamiin.

Begitupun kisah dalam film yang menghabiskan dana melebihi 5M ini yang juga memiliki kekurangan yaitu pada beberapa adegan masih terkesan tidak soft dan terlalu dibuat. Mungkin saja sang pemeran melupkan kekhasan tokoh yang diperankan. Selain itu, kelemahan dalam film ini yaitu saat terjadinya demonstrasi dan wawancara terkesan tidak soft pengambilan gambarnya. begitupun dengan alur cerita yang terkesan lambat.

Memang, dalam kisah kontroversi akan menempati hati tersendiri saat menikmati film, begitupun yang dirasakan saat menonton film garapan sutradara Rizal Mantovani ini. Film ini sangat bagus dinikmati siapa saja untuk menampilkan kisah makna kandungan islam tanpa harus menggurui penonton. Pun film ini memberikan andil bahwa keberagaman bukanlah menjadi celah untuk berbeda namun keberagaman dijadikan sebagai pererat persaudaraan dan kedamaian.

So jangan lewatkan kehadiran film ini di bioskop kesayangan mulai 17 Desember 2015 ya.. jayalah film Indonesia !

 

 

====

Judul film: Bulan Terbelah di Langit Amerika

Sutradara: Rizal Mantovani

Release film: 17 Desember 2015

Pemain:

Acha Septriasa sebagai Hanum

Abimana sebagai Rangga

Nino Fernandez sebagai Stefan

Hannah al Rasyid sebagai Jasmine

Rianti Cartwright sebagai Azima Husein

 

[caption caption="foto di booth bersama risma el jundi"]

[/caption]

 

dokumentasi foto berasal dari Maxima Pictures, dan KOPI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun