Bila kita berbicara tentang persaingan dan daya saing sudah tentu kita akan membicarakan efisiensi perusahaan. Dengan melakukan efisiensi maka sesungguhnya perusahaan sedang meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu efisiensi adalah keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin memenangkan persaingan dalam suatu industry.
Banyak perusahaan memfokuskan efisiensi pada operasional, infrastruktur dan fasilitas perusahaan dan lain-lain. Efisiensi seperti ini tidaklah salah akan tetapi hal ini tidaklah cukup untuk meningkatkan daya saing karena kompetitor juga melakukan efisiensi yang sama.
Di era revolusi industry 4.0 kreativitas menjadi pembeda anda dengan competitor. Untuk itu setiap anggota dalam organisasi harus meningkatkan kreativitas. Proses kerja, cara kerja, keterampilan atau kreativitas kerja menurut saya adalah hal yg menarik untuk dibahas. Mengapa? karena setiap orang memiliki cara masing-masing dalam bekerja, sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan masing-masing.
Karyawan pasti bekerja sesuai dengan kemampuan terbaik mereka (pen: saya yakin setiap karyawan akan menggunakan kemampuan terbaiknya dalam bekerja). Akan tetapi output / data / informasi yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan atau unit bisnis lain yang terkait.
Karena itu banyak perusahaan berinvestasi cukup besar untuk membuat system informasi untuk mengatasi permasalahan diatas. System informasi diharapankan akan menghasilkan efisiensi yang sangat besar dan berpengaruh secara significant terhadap daya saing perusahaan.
Bagaimanapun system yang dibuat terkadang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dan perubahan yang terjadi. Sedangkan untuk merubah system diperlukan biaya yang cukup besar, inilah yang mungkin menjadi kendala bagi perusahaan untuk melakukan perubahan.
Sehingga perusahaan harus pandai-pandai berkreativitas untuk mengatasi hal ini. Kali ini saya ingin menyoroti dari sisi sumber daya manusia, banyak hal yang bisa dilakukan organisasi untuk meningkatkan kualitas SDM-nya agar bekerja dengan efisien dan efektif. Seperti kegiatan pendidikan dan latihan, akan tetapi kegiatan-kegiatan tersebut ternyata memakan biaya yang besar bahkan terkadang tidak sebanding dengan output dan outcome yang diharapkan.
Sebagai contoh; hampir semua karyawan menggunakan komputer dalam bekerja, tapi tidak semua mampu memaksimalkan fungsi komputer, mengintegrasikan aplikasi perkantoran (ms. Office) karena keterbatasan skill. Sehingga walau bekerja dengan komputer memakan waktu yang lama dan terkadang harus melakukan lembur/overtime untuk menyelesaikan suatu pekerjaan karena pekerjaan dilakukan secara manual.
Mendatangkan professional trainer untuk mengajarkan komputer bisa menjadi solusi, tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan. Ada hal kecil yang ingin saya sampaikan yang mungkin bisa dilaksanakan yaitu; mengadakan “Computer Sharing Session” yang bisa dilaksanakan mingguan, bulanan atau sesuai kesepakatan bersama.
Dalam sesi tersebut karyawan bisa berbagi skill komputer kepada karyawan yang lain, atau bisa juga menyampaikan pertanyaan dan permasalahan terkait pekerjaannya untuk dicarikan solusi (mulai dari hal2 yg kecil/sederhana hingga yg rumit).
Siapa trainernya? Bisa karyawan itu sendiri atau bantuan dari team helpdesk/IT.
