Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Capaian Amran dan Langkah Syahrul Yasin Limpo

24 Oktober 2019   09:38 Diperbarui: 24 Oktober 2019   11:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: investor.id

Pemerintahan periode pertama Jokowi-JK telah berakhir di 2019, kemudian tampil pemerintahan baru Jokowi-MA dengan tagline Kabinet Maju. Pada 23 Oktober 2019 tiga hari setelah pelantikan presiden dan wakil presiden 2019-2024, presiden melantik jajaran Menteri salah satunya Menteri Pertanian yaitu Syahrul Yasin Limpo yang sebelumnya di jabat oleh Andi Amran Sulaiman.

Beberapa capaian dan kemajuan sektor pertanian 4 tahun terakhir tidak bisa terlepas dari sentuhan Andi Amran Sulaiman yang terkenal sangat progresif dan pekerja keras selama 5 tahun sebagai Menteri. 

Capaian dan keberhasilan telah diakui berbagai pihak, baik dalam dan luar negeri terutama dalam peningkatan capaian produksi semua komoditas, naiknya kesejahteraan petani, berkurangnya kesenjangan pendapatan masyarakat pedesaan dan melonjaknya ekspor yang diikuti penurunan tingkat impor.

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun dasar 2012 sama dengan 100, sejak 2014-2018 nilai tukar petani (NTP) meningkat dari 102,03 jadi 102,46. Demikian juga dengan nilai tukar usaha pertanian (NTUP), ikut menanjak dari 106,05 tahun 2014 menjadi 111,83 pada 2018. Selanjutnya kenaikan NTP dan NTUP itu merupakan bukti membaiknya daya beli dan kesejahteraan petani.

Untuk menurunnya angka kesenjangan kehidupan masyarakat desa dan kota ditelusuri dari angka gini ratio nasional. Pada Maret 2013, gini ratio masih berada di angka 0,424, namun Maret tahun 2018 menurun jadi 0,389. Bahkan pada September 2018 pemerataan kembali membaik ditandai menurunnya gini ratio menjadi 0,384.

Di sisi lain indikator keberhasilan lain kinerja Kementerian Pertanian yaitu mampu menjaga terjangkau dan stabilitas harga bahan makanan atau pangan secara konsisten. Tahun 2014, inflasi pangan masih tergolong tinggi hingga 10,57 persen. Namun pada tahun 2017, Kementerian Pertanian mampu menekan inflasi pangan menjadi amat kecil yakni 1,26 persen.

Fakta lain menunjukkan pada tahun 2017 inflasi bahan makanan atau pangan adalah terendah yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Demikian halnya dengan tingkat kemiskinan masyarakat di pedesaan yang mayoritas adalah petani terbukti menurun. Pada Maret 2013, penduduk miskin secara nasional masih 14,32 persen.

Namun pada September 2018 jumlah penduduk miskin menurun menjadi 13,10 persen. Sedangkan pada perdagangan internasional, ekspor pertanian justru meningkat. Selama 2013-2018 volume ekspor pertanian meningkat 26,9 persen atau rata-rata per tahun 5,4 persen, dari 33,5 juta ton menjadi 42,5 juta ton.

Janji Menteri Syahrul Yasin Limpo

Data di sektor pertanian selalu menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, terlebih banyak data pertanian yang tak sama satu sama lain. Setelah resmi menjabat sebagai Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berjanji segera menyeragamkan data.

Syahrul berjanji 100 hari ke depan, pihaknya akan fokus terhadap data. Menurut Syahrul data terkait pertanian yang digunakan haruslah satu data. Syahrul berharap, perkembangan dalam teknologi bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas data. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau panen dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun