Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Money

925 Juta Manusia Alami Kelaparan

19 Maret 2018   16:45 Diperbarui: 19 Maret 2018   16:59 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perkembangan dunia saat ini, masalah pangan telah menjadi sebuah isu menarik yang terus di bahas. Betapa tidak hal ini merupakan kebutuhan primer bagi jutaan jiwa penduduk yang ada di dunia, sebab dari asupan panganlah mereka mampu mempertahankan hidup. Maka tidak heran persoalan pangan mencuat menjadi isu global yang harus dicarikan solusinya. Terlebih ketika pangan telah mengalami ancaman berupa krisis pangan yang telah menjalar ke beberapa Negara khususnya bagi Negara berkembang termasuk Indonesia.

Fenomena Pangan Dunia

Dalam the World Food Summit 1996 di Roma, Italia, dinyatakan dengan tegas bahwa yang dimaksud dengan KETAHANAN PANGAN adalah ketika semua orang, disetiap waktu, memiliki akses untuk memperoleh kecukupan dan keamanan pangan, serta sumber pangan, serta sumber pangan bergiszi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menunjang kesehatan. Data menunjukkan, bahwa bantuan internasional melalui skema Official Development Assistance (ODA) di sektor agrikultur mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Apabila pada tahun 1979 terdapat sekitar 18% bantuan yang disalurkan ke sektor pertanian, maka pada tahun 2009 persentase bantuan merosot hingga tersisa 6%. Demikian halnya dengan investasi pemerintah di sektor pertanian rata-rata mengalami penurunan kurang lebih sebesar 30% di negara-negara Afrika dan mencapai 60% di kawasan Asia dan Amerika latin.

Berdasarkan hasil studi the international fund for agriculture development (IFAD), terdapat beberapa tenuab terkait dengan situasi pangan dunia saat ini, Pertama, diperkirakan sekitar 925 juta manusia akan mengalami kelaparan diberbagai penjuru dunia, Kedua,sekitar 14 milliar manusia memperoleh penghasilan kurang dari US$ 1.25 per hari, sehingga menempatkan mereka dalam golongan miskin, Ketiga, jumlah penduduk dunia dinyakini mencapai 9, 1 milliar pada tahun 2050, Keempat,produksi pangan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di negara berkembang pada tahun 2050 diperkirakan mencapai dua kali lipat dari produksi pangan saai ini (2012), Kelima,tidak kurang dari 40% lahan tanaman pangan mengalami degradasi, bahkan persentase tersebut bisa lebih bear lagi apabila memperthitungkan dampak buruk dari perubahan iklim (climate change).

Dilain pihak, secara garis besar, problem ketahan pangan mencul baik disisi permintaan (demand) dan penawaran (supply), dimana, Pertama, telah terjadi kenaikan permintaan global atas produk pangan seiring pertambahan jumlah populasi penduduk, Kedua, terjadi penurunan ketersediaan pangan akibat berkurangnya jumlah produksi pangan, baik karena faktor alam, perubahan fungsi lahan pertanian, serta tidak memadainya investasi di sektor pertanian.

Penyebab Krisis Pangan

Salah satu ancaman serius yang dihadapi umat manusia saat ini adalah kelangkaan akan kecukupan pangan. Kelangkaan pangan ini telah menimbulkan persoalan-persoalan sosial dan politik yang serius. Di negara-negara Timur Tengah dan Afrika, tingginya harga pangan menjadi salah satu sebab munculnyagerakan reformasi. Sementara itu, di Mozambique salah satu dampak sosial yang cukup memprihatinkan dari meroketnya harga pangan dunia adalah kerusuhan-kerusuhan horizontal yang terjadi di negara itu. Oleh karenanya, Masyarakat menuntut pemenuhan kebutuhan pangan yang semakin mahal dan permintaan akan peningkatan pendapatan demi bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit. Sulitnya kedepan dalam mendapatkan pangan (krisis pangan) tidak terlepas beberapa faktor penting yang mempengaruhinya. Beberapa faktor penyebab tersebut adalah:

Pertama, Penduduk dunia yang kian bertambah.

Ketika penduduk semakin bertambah maka konsumsi dunia yang semakin tinggi. Tingginya permintaan ini disebabkan salah satunya oleh semakin bertambahnya penduduk di tiap-tiap negara setiap tahunnya. Laster Brown, kepala lembaga kebijakan bumi di Washington DC, mengemukakan bahwa keterbatasan pangan dapat menyebabkan runtuhnya peradaban dunia. Menurut Brown, manusia mempertahankan kehidupannya dengan mengikis tanah dan menghabiskan persediaan air tanah lebih cepat dari pemulihannya kembali. Laporan kompas menjelaskan bahwa populasi manusia di dunia mengalami peningkatan sebesar 1,2% setiap tahunnya sehingga kenaikan konsumsi pangan harus bisa mengimbangi pertambahan penduduk demi kelangsungan hidup dimasa depan.

Kedua, Cuaca Ekstrem

Perubahan cuaca cukup ektrem yang terjadi di beberapa negara termasuk salah satu faktor yang memberikan dampak negatif bagi produksi pangan. Beberapa wilayah bahkan tidak hanya mengalami gagal panen, tetapi juga turut merusak lahan produksi sehingga kecukupan pangan bisa terganggu dalam waktu yang cukup lama. Hal ini tampak jelas di beberapa negara, baik negara maju, berkembang maupun miskin. Pada bulan November 2007 terjadi topan Sidr menewaskan ribuan orang di Bangladesh dan menyapu lahan-lahan padi di negara itu. Lebih lanjut, berita dari media Epochtime menyebutkan bahwa pada tahun 2010 banyak wilayah penghasil pangan dunia diterpa berbagai bencana alam dan musibah yang menyebabkan produksi bahan pangan merosot drastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun