Mohon tunggu...
Muhammad Sa'du
Muhammad Sa'du Mohon Tunggu... -

Menghadapi hidup dengan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Band Sepultura Manggung di Kukar?

2 Oktober 2012   02:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13491453561990731861

Update status teman saya di facebook cukup mengagetkan, Sepultura katanya akan melakukan konser di Tenggarong, Ibu Kota Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Ah sebuah gebrakan yang aneh dan tidak masuk akal. Memang si Bupati Rita Widyasari menyatakan tidak akan menggunakan dana APBD tapi dari kocek sendiri. Tapi, sekali lagi bukankah kita masih ingat tragedi jembatan Kukar yang roboh dan hingga saat ini belum dibangun? Kalau mendatangkan group band internasional sih boleh-boleh saja namun apakah masyarakat lebih membutuhkan hal itu? Pementasan group metal direncanakan digelar pada bulan November mendatang di Stadion nan megah, Aji Imbut. [caption id="attachment_215743" align="alignnone" width="392" caption="Salah satu rumah kumuh di Jembayan Loa Kulu, 2 km dari pusat kota"][/caption] Bukankah anggaran itu bisa digunakan untuk membangun jalan yang menghubungkan antar kecamatan? Masih banyak jalan disana yang tidak bisa dilalui kendaraan. Jangankan kendaraan kecil, kendaraan double gardan saja susahnya minta ampun. beberapa desa malah harus dijangkau dengan speed boat dengan menyusuri anak sungai Mahakam atau tepi laut. Kalau infrastruktur jalan saja masih terbengkalai, bagaimana dengan fasilitas layanan publik seperti sekolah, pasar, puskesmas, kantor kecamatan dan lainnya? Tahu sendiri bagaimana. Akankah Rita akan ikut-ikutan seperti ayahnya suka hura-hura, yang penting fenomenal meski tak menyentuh bahkan menyelesaikan persoalan masyarakat? Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu kabupaten dengan APBD terbesar. Sejak Tahun 2008, APBD selalu diatas Rp 3 trilyun tiap tahunnya. Wilayahnya memang luas tetapi dengan penduduk sekitar 600 ribu hingga 700 ribu jiwa semestinya masyarakat sejahtera. Katanya, kedatangan Sepultura memanfaatkan batalnya band itu di Malaysia sehingga bisa memberi hiburan tersendiri. Konser itu sebagai persembahan kado Ultah Kutai Kartanegara ke 230 tahun. Benarkah model perayaan ultah seperti ini? Bagi yang belum pernah kesana, untuk tahu bagaimana Pemda memajukan daerahnya tak perlu berkunjung dulu untuk mengerti daerah itu maju atau tidak. Kunjungi saja website Pemda atau instansi lain. Di website Pemda masih terpampang UU No 9 Tahun 2009 Tentang BHP yang dibatalkan MK atau situs milik Bappeda Kutai Kartanegara yang di rubrik databasenya berisi data yang tak update (data tahun 2010). Hal ini menandakan bahwa besaran anggaran tak dikelola dengan baik. Mengundang band Sepultura juga terkesan foya-foya. Meski PDRB Kukar termasuk besar namun hal itu disebabkan faktor besarnya APBD dan minimnya jumlah masyarakat. Kenyataannya disana tingkat kemiskinan cukup tinggi. Dalam jarak 5 km dari pusat kota akan banyak ditemui masyarakat yang belum teraliri listrik atau jalan kampung berupa tanah. Entah gebrakan model apa begini ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun