Mohon tunggu...
Sadiqi
Sadiqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Salahnya Jadi Rumput Liar

12 Juni 2017   01:58 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:19 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di perdu sebelah sana , di dekat perumahan yang baru dibangun kulihat ada segelintir rumput liar

Terpojokan di alamnya sendiri. Sedikit sedikit bersaing dengan limpahan semen dan beton manusia yang mulai memenuhi habitat mereka

Manusia pendatang itu yang mulai kehabisan ruang untuk tinggal , dengan “terpaksa” membangun perumahan di pinggiran kota menggilas rumput liar atau apa saja untuk dijejali bahan bangunan untuk membuat mereka nyaman tinggal

Manusia mahluk Tuhan non gaib penghuni bumi , satu satunya yang memiliki akal & nafsu  mana bisa tinggal di altar bumi asli  

Tebang hutannya , singkirkan pohon pohon dan rumput rumput

Gantikan dengan beton dan bata dimana kamu dan keluargamu aman tidur di dalamnya

“Egois” pikirku sambil bersandar di tembok rumah(orang tua)ku

Sore itu entah kenapa kuliat rumpun rumput rumput itu terlihat sangat menenangkan

Nyiur ilalang melambai di goyang sepoi angin sore dengan latar belakang matahari yang lelah memberi sinar seharian dan mulai tergerus damainya senja

Manusia manusia itu , selalu berkata mereka ada khalifah di bumi ini

Mereka menyebut bumi ini “mother of nature” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun