Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Penjaga Malam dan Kudeta Mei 98 di Toyal

22 Mei 2021   09:15 Diperbarui: 22 Mei 2021   09:34 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Radio Tua dan Kudeta ; Kolaborasi foto detik, kompas dan RDK UIN

Kicar menatap kosong dan menyandarkan kepalanya di sandaran triplek tempat duduk ujung gang. Dia memikirkan tentang ketegangan yang disampaikan oleh radio, oleh Atas seniornya tadi dan pak amat. Menurut kicar, ketegangan ini melahirkan korban antara pihak pemerintah dan rakyat, terutama mahasiswa sebagai simpul penggeraknya rakyat. Kicar terdiam, radionya masih saja berteriak dengan siarannya 

Pak amat hanya mengangguk-angguk, sambil celetuk dalam hati " pantas saja orang sini menyebut kamu penjaga malam karena tidak tau apa tujuan kamu sepanjang malam icar "

Kicar berpikir bahwa keadaan Ademog ini genting sekali tentunya, sebab dari cerita beberapa senior di jurusan politik. Dakade sebelumnya saat pergantian Pak Rakyat sudah terjadi konflik internal Pemerintah Toyal yang sangat dahsyat. Orang-orang dekat di Istana sendiri yang melengserkan Pak Rakyat. Tujuannya menggantikan kekuasaan Pak Rakyat. Hal itu, semenjak 1990an ini terlihat sangat panas lagi udara politik pemerintahan

Bagi kicar, ini adalah hukum karmauntuk Pak Orat si pemimpin diktator, toriter dang sangat Koprup. Kudeta hanya bahasa pemanis dari pemaksaan dan desakan untuk mengundurkan diri. Jadi sama saja, gelagat pemuda akhir april hingga mei tahun 1998 ini sama seperti menjelang demonstasi tahun seblumnya. Sambil berjalan menyusuri gang menuju rumahnya. Di rumah, meja belajarnya ada koran, halaman muka surat kabar cetak itu, kicar memembaca "dusta dijung maut"

Beberapa hari kemudian, masih di bulan Mei 1998 terjadi kudeta kepemimpinan, demonstrasi Atar dan sejumlah teman pemuda yang tergabung menjadi satu bentuk kekuatan besar tidak dapat terbendung. Jatuh sang pemimpin otoriter di kota Ademog. Kicar menyebutnya sebagai Kudeta Mei 1998 di Negara Toyal tercinta. Revolusi Mahasiswa tidak dapat dihindarkan, jalan-jalan dipenuhi massa aksi, jalan kaki menuju istana, meminta sang pemimpin turun Tahta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun