Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Baca Lagi" Jangan Menyerah (Seri II)

15 Mei 2021   18:59 Diperbarui: 15 Mei 2021   19:26 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Baca - Foto: Findonews.com

Akal dan pikiran kita tugasnya menyaring apa yang kita konsumsi. Jadi, pisahkan antara mana manfaat baik dan mana manfaat tidak baik dari sebuah hasil yang kita baca, kira-kira seperti itu menurut saya. Untuk melanjutkan artikel ini pastikan kalian sudah baca artikel sebelumnya Seri I

Beberapa Buku yang Sudah Kamu Baca?

Kita ambil satu bulan saja, selama ramadhan ini kamu sudah baca berapa buku? Itu pertanyaan jika asumsi yang kita pakai adalah kita ingin baca buku harus membeli buku artinya kita harus punya budget.

Kalau yang asumsinya perpustakaan pribadi kita sangat banyak sebagaimana saya ceritakan diatas, berarti perntanyaannya adalah sudah baca hal apa saja di ramadhan ini?

Saya lebih suka pertanyaan kedua, karena untuk aktivitas membaca saya lebih memilih semua media bacaan. Jangankan buku, status orang di media sosial yang hanya beberapa kata saja saya baca, selama itu ada manfaatnya.

Jadi kalau ditanya sudah membaca apa saja, atau sudah membaca buku apa saja ya jawabannya ada banyak hal yang sudah dibaca apalagi di bulan ramadhan ini, di pandemi tiga tahun ini. Membaca beberapa buku cetak sperti buku (Membangun Keindonesiaan dalam Perspektif Ketahanan Nsional, Matinya Pendidikan, Belajar Jurnalistik dari Humanisme Harian Kompas) dan banyak ebook yang di download dalam format file PDF.

Bagi saya, sebenarnya bukanhanya dari sumber cetak atau non cetak menjadi sumber bacaan kita. Saya lebih memilih baca semua sumber, apapun itu. Intinya adalah masih ada aktivitas membaca dalam kehidupan kita dan plusnya adalah aktivitas menulis. Kalau kita berprinsip bahwa orang cerdas harus baca dulu banyak buku, berkorban budget yang besar dan lain-lain mungkin benar adanya. Tapi kecerdasan tidak dibentuk hanya dari satu sumber ilmu dan pengetahuan, itu poinnya.

Pertanyaan diatas tidak menjurus ke berapa banyak buku yang kamu baca, aku baca atau kalian baca. Kita tentu tidak bisa atau tidak mungkin dituntut sebagaimana yang dilakukan Bill Gates. Semua dari kita sudah pasti tahu siapa itu Bill Gates, pendiri Microsoft. Dia dalam setahun bisa membaca 50 buku. Artinya, Bill Gates habiskan waktu sebulan untuk membaca kurang lebih 4 buku.

Saya pikir, dia membacanya tidak menggunakan metode baca cepat sebagaimana banyak direkomendeasikan oleh banyak orang. Saya pernah menulis tentang Membaca di artikel sebelumnya dalam dua Seri di akun yang berbeda, yang membahas experimen sederhana yang saya lakukan dengan membaca buku setebal 380 halaman. Teman-teman bisa Baca di Kompasianer Hairil. Waktu yang dibutuhkan adalah kurang lebih 2-3 hari paling kurang untuk bisa selesaikan buku setebal 380 halaman tanpa harus menggunakan metode baca cepat.

Saya menggunakan metode 30 menit dalam 5 waktu aktivitas ibadah sholat di bulan ramadhan tahun 2021. Jadi kalau metode ini kita pakai, dan bandingkan yang dilakukan Bill Gates dengan sebulan bisa baca 50 buku, kita hanya butuh 30 hari (1 bulan) untuk baca 10 buku yang ketebalannya 380 halaman. Untuk dapat membaca 50 buku kita hanya butu waktu 5 bulan.

Artinya kalau kita adalah orang yang suka membaca berarti Bill Gates masih kurang dong, masih kalah dengan kita. Karena setahun kita bisa baca 100 bahkan lebih buku dengan cara sisihkan 30 menit dalam setiap aktivitas ibadah 5 waktu (Bagi Teman-teman seiman)  dalam penelitian saya yang sederhana yang saya tulis hasilnya di artikel sebelumnya. Tetapi disini, saya tidak mengajak atau membandingkan dengan yang dilakukan seorang Bill Gates dalam hal membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun