Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berinvestasi dengan Wisata

10 Oktober 2017   04:47 Diperbarui: 10 Oktober 2017   05:35 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pariwisata-Era ini menjadikan media sosial adalah tempat menggali seluruh bentuk informasi, dunia menjadi sempit selebar penutup botol plastik air mineral. Semua yang kita inginkan ada dimedia sosial internet "Om Google"

Banyak jenis produk yang dijual melalui media internet, bisnis kecil membuka lapak menggetarkan dunia usaha, kenapa tidak? So, berbisnis dimedia sosial tidak membutuhkan tempat atau lahan yang sekarang bisa dibilang sangat mahal. 

Logikanya seperti hidup tanpa harus memiliki rumah. Iya, seperti itulah logikanya. Hal ini hanyalah sisi lain dari pada pesatnya perkembangan media sosial di dunia dan Indonesia pada khususnya.

Transaksi demi transaksi terjadi dengan berbagai macam gaya, risiko memang ada, tetapi itulah yang telah terjadi sekarang. Sehingga, orang membutuhkan media sosial internet ini sebagai pasar, toko, dan perbelanjaan dengan gaya modern. 

Lain dari pada berbisnis, ternyata media internet juga efektif untuk melakukan promosi, apa saja yang ingin di tampilkan hanya membutuhkan waktu beberapa menit dan klik enter = kelar dipromosi. Mestinya, lebih jeli lagi kita melihat ini sebagai potensi besar untuk memberitakan potensi-potensi Alam kita sebagai sumber pendapatan, baik bagi negara atau daerah. 

Negara kita ini memiliki sektor wisata yang besar, tak kalah menarik dari negara luar. Pariwisata sejarah, alam dan pariwisata bahari dari sabang sampai merauke adalah emas bagi negara indonesia.

Maksud saya, kita bisa melakukan promosi dengan menggunakan media komunikasi sosial (Internet), publikasi destinasi wisata ternama dan itu sangat menarik perhatian pengunjung wisata. Kita tahu, seperti apa minat wisatawan asing melancong dan sekedar njepret-jepret bumi indonesia adalah hal utama yang direspon. 

Disamping mereka hanya jalan-jalan biasa, mereka adalah media kedua dari Internet. Sangat sangat berpotensi bukan? Minat berwisata orang-orang negara luar mungkin jauh berbeda dengan orang lokal dinegara kita sendiri. 

Sosialisasi penggunanaan IT di lembaga sosial adalah hal terpenting, sehingga SDMnya menjadi berpotensi dan pela terhadap IT. Dengan sendiri, media ini menjadi pasar besar untuk menjual nilai wisata Indonesia pada orang asing, terutama Investor dan Wisatawan asing. Pasar untuk wisata saat ini terbilang sangat berpotensi

Melakukan hal ini, sifatnya mempublikasi serta mengajak bekerja sama, menyokong keuangan dan perekonomian adalah kerja keras. Namun,  hal kecil-kecil yang tidak dianggap seperti potensi wisata kita sebenarnya mendatangkan lebih banyak lagi pendapatan baik negara dan daerah-daerahnya.

Sumatera dengan wisatanya, kalimantan, jawa, bali, NTT dan Papua juga Maluku Utara adalah kantong pendapatan yang belum dapat dikemas dengan baik. Kita lihat indonesia dari sisi wisata, dominasi wisata alam sebenarnya adalah kekayaan indonesia yang tersimpan. Lalu, mengapa hanya mendiami wisata Indonesia ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun