Kita sering mendengar bahwa mengasah skill adalah hal yang utama, soft skill dan hard skill adalah bekal kita untuk terjun ke dunia kerja. Namun Seringkali kita abai terhadap soft skill yang satu ini, yakni kontrol diri atau manajemen diri di dunia kerja. Rupanya Dunia kerja tidak hanya menuntut keterampilan teknis, tapi juga kemampuan untuk mengelola diri sendiri. Di tengah tekanan deadline, target yang tinggi, dan dinamika hubungan antarkolega, banyak dari kita yang sering merasa kewalahan, bukan karena tidak mampu, tapi karena belum tahu cara mengatur emosi dan menyesuaikan ekspektasi. Menurut Penulis sendiri Manajemen diri adalah kunci agar kita tetap waras dan profesional bahkan saat segalanya terasa tak sejalan dengan harapan. Lalu, bagaimana sih cara melatih manajemen diri yang efektif?
1. Mengenali Emosi: Langkah Awal yang Sering Terlupakan
Manajemen diri dimulai dari kesadaran akan apa yang sedang kita rasakan. Banyak dari kita yang terbiasa memendam amarah, menekan rasa kecewa, atau mengabaikan stres. . Rupanya emosi itu perlu diakui agar kita bisa mengendalikannya, emosi itu adalah bentuk berontak diri kita terhadap sesuatu yang tidak sejalan dengan keinginan, apalagi di dunia kerja kerap kali kita mengalami berbagai hal yang menimbulkan emosi yang membuat kita kewalahan. Padahal, mengenali dan menerima emosi adalah kunci agar kita tidak "meledak" di saat yang tidak tepat.
2. Mengatur Ekspektasi: Realistis Bukan Berarti Menyerah
Kita sering kecewa bukan karena orang lain salah, tapi karena ekspektasi kita terlalu tinggi. Di dunia kerja, penting untuk membedakan antara "standar" dan "ekspektasi". Kita boleh menuntut yang terbaik dari diri sendiri, tapi juga harus realistis dengan situasi dan keterbatasan.
3. Disiplin Emosional: Tetap Tenang Meski Ditekan
Profesionalisme bukan berarti tidak boleh marah, tapi tahu kapan dan bagaimana cara mengekspresikan emosi dengan bijak. Ini disebut disiplin emosional. Orang yang matang secara emosional cenderung lebih dipercaya, lebih dihargai, dan lebih efektif dalam menyelesaikan konflik.
4. Membangun Rutinitas: Fondasi Manajemen Diri
Manajemen diri yang baik tak lepas dari rutinitas yang sehat. Punya waktu tidur yang cukup, sarapan, istirahat sejenak dari layar laptop, dan menyisihkan waktu untuk diri sendiri, semua itu bisa membantu menjaga kestabilan emosi dan fokus kerja.
Manajemen Diri Itu Latihan Seumur Hidup
Mengelola diri bukan sesuatu yang bisa dikuasai dalam semalam. Ini proses yang perlu dilatih terus-menerus, seiring kita tumbuh dan menghadapi tantangan baru. saat emosi muncul, kerap kali seseorang merasa berantakan atau lemah karena tidak bisa meredam emosinya sendiri atau tidak menerima bahwa dia sedang emosi. Realitanya, kita tidak bisa mengendalikan keadaan kita hanya perlu mengendalikan diri kita sendiri terhadap sesuatu apapun dalam hidup. Menurut penulis, perlu juga memahami stoikisme dalam hidup dan benar-benar menggunakan teori manajemen dengan baik. orang-orang yang sudah paham manajemen, dia akan terus menggunakan manajemen dalam segala hal, manajemen diri, manajemen emosi, apalagi manajemen waktu. hal itu berpengaruh terhadap kontrol diri, dan yang tahu diri kita hanya kita sendiri. jangan sampai emosi dan badmood kita menjadi aura negatif terhada rekan kerja lainnya.Â