Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mereka panggil saya Achmad a.k.a. Sadewa ~𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐒𝟏~

𝐌𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐈𝐥𝐦𝐮 𝐊𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐔𝐈𝐍 𝐒𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐣𝐚𝐠𝐚 -𝟐𝟎𝟏𝟎𝟕𝟎𝟑𝟎𝟎𝟕𝟒-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gagal SBMPTN 2021, Kenapa Harus Coba Lagi Tahun Depan?

11 Juni 2021   14:51 Diperbarui: 11 Juni 2021   15:07 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Komitmen Untuk Berusaha Lebih Baik daripada Sebelumnya

Sebuah penantian yang sia-sia jika pada akhirnya kamu tidak berusaha lebih keras dan lebih maksimal, apakah usaha yang sama-sama kurang akan menghasilkan sesuatu yang berbeda, tentunya hasilnya akan sama bukan, yaitu kegagalan. Ketika kamu sekarang gagal kemudian merasa siap jika belajar satu tahun kedepan, maka persiapkanlah hal itu, anggaplah itu pembuktian bahwa kamu bisa lolos.

4. Biaya

Ada beberapa perguruan tinggi negeri yang kebanyakan memberlakukan biaya kuliah berbeda berdasarkan jalur masuknya, melalui SNMPTN dan SBMPTN atau melalui jalur ujian mandiri dari PTN tersebut, yang biasanya lebih mahal jika melalui ujian mandiri, yang meliputi uang kuliah tunggal(ukt) dan uang gedung. Jika dari segi biaya tidak memungkinkan untuk mengikuti ujian mandiri, mungkin akan lebih baik jika gap year.

Hilangkan beberapa hal yang bisa menghambat bahkan mengganggu progress belajarmu selama gap year:

1. Takut Gagal Untuk Kesekian Kalinya

Kegagalan adalah hal yang wajar, karena yang akan kita dapat selain berhasil hanyalah gagal. Yang bisa kita lakukan adalah berencana semaksimal mungkin, berusaha semaksimal mungkin, berdoa pula semaksimal mungkin, dan selanjutnya adalah kehendak Tuhan yang akan berlaku. Bukankah ada kalimat motivasi, hasil tidak akan mengkhianati usaha, maka dari itu hiraukan masalah kegagalan sejenak dan fokus pada usaha yang kamu lakukan.

2. Tidak Fokus Pada Tujuan

Perlu kontrol diri secara penuh jika ingin lolos SBMPTN. Kontrol diri dalam jadwal belajar dan waktu istirahat, termasuk juga kontrol dalam hal lain. Berikan energi positif pada apa yang akan kamu capai. Fokus bukan berarti hanya belajar dan belajar saja, sebagai selingan belajar, kamu juga bisa mengisi waktu gap year dengan melakukan hobi yang selama ini jarang kamu lakukan, jalan-jalan ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, atau mencoba pengalaman baru, selama hal itu positif sepertinya tidak ada salahnya. Tetapi kamu harus bisa membagi waktu, kamu bisa membuat jadwal atau tingkatan prioritas, kapan waktunya belajar, istirahat, atau refreshing, lalu hal apa saja yang harus segera dikerjakan, atau hal apa yang masih bisa ditunda, agar tidak kepikiran lagi ketika belajar, hal ini mungkin bisa membantumu untuk selalu fokus.

Hal pertama yang lebih baik dilakukan ketika bertemu kegagalan adalah bercerita, kepada orang yang kita anggap sebagai support system, baik orang tua atau sahabat yang mengerti perjalanan dan keadaan kita. Seperti melepas sedikit beban yang ada dalam diri kita, dan secepatnya bangkit dari keterpurukan itu. Menyusun kembali langkah terbaik apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Di lain sisi, ketika kamu memutuskan untuk gap year, pasti akan ada yang mendukung, sekaligus ada yang mencela apa yang menjadi keputusanmu. Jangan merasa terpojokkan jika ada yang berkata tidak baik tentangmu, berikan jawaban yang benar-benar menjadi alasanmu untuk gap year. Buktikan pada mereka bahwa kamu bisa!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun