Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mereka panggil saya Achmad a.k.a. Sadewa ~𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐒𝟏~

𝐌𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐈𝐥𝐦𝐮 𝐊𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐔𝐈𝐍 𝐒𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐣𝐚𝐠𝐚 -𝟐𝟎𝟏𝟎𝟕𝟎𝟑𝟎𝟎𝟕𝟒-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Afirmasi Positif Untukmu Menjelang UTBK-SBMPTN 2021

13 April 2021   00:21 Diperbarui: 13 April 2021   00:45 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ucapkan selamat berjuang di medan persaingan yang sebenarnya yaitu UTBK-SBMPTN untuk angkatan 2021, baik yang sebelumnya mengikuti SNMPTN maupun yang tidak. Berhubung kalian sudah memilih prodi dan perguruan tinggi, saya doakan semoga itu adalah pilihan yang tepat dan tidak goyah ketika dinyatakan lulus.

Menjelang hari UTBK kamu tiba, sekarang adalah waktunya untuk optimis, yakini bahwa kamu bisa lolos di salah satu prodi yang telah dipilih. Berikan energi positif dalam diri kamu, bahwa kamu bisa mendapatkannya, sejenak hiraukan jumlah peserta yang menjadi sainganmu, fokus pada dirimu, berikan usaha maksimal hingga hari-h tiba.

Mungkin banyak dari angkatan 2021 yang berpikiran akan ada banyak bocoran-bocoran soal, khawatir bahwa saingannya akan lebih mudah mendapatkan nilai, apalagi yang dapat jadwal gelombang akhir, apakah ini merugikan teman-teman yang ujuan di gelombang pertama bahkan hari pertama? Saya juga tidak tahu, itu tergantung masing-masing anak dalam mempersepsi.

Jadi, berdasarkan pengalaman saya yang mengikuti ujian dengan sistem gelombang yaitu UTBK-SBMPTN tahun 2019 dan 2020, dikatakan kebocoran soal mungkin kurang tepat, tetapi jika dikatakan bocoran jenis soal, iya benar ada. Menurut saya wajar, karena bocorannya dari mulut ke mulut, satu orang ke orang yang lain, yang biasanya bersumber dari peserta yang selesai ujian, mau seketat apapun peraturannya, memang salah satu kelemahan sistem tes gelombang adalah kebocoran yang saya jelaskan tadi. Saya ambil contoh ketika UTBK 2020 gelombang pertama hari pertama dimulai, beberapa menit saja setelah sesi satu selesai, di twitter dan line sudah ramai membicarakan soal dengan tipe bahasa panda, hal demikian sepertinya tidak bisa dihindarkan. 

Jika saya ada di posisi mendapat jadwal paling awal, sebisa mungkin saya menerima dengan ikhlas, karena peserta hanya bisa memilih lokasi, dan jadwal utbk ditentukan oleh panitia, mereka yang dapat jadwal gelombang dua atau akhir juga tidak memilih sendiri. Yang kedua yaitu menyadari, sadar bahwa saya adalah yang pertama, secara mental dan penguasaan materi harus lebih matang daripada yang lain. Dan jika saya mendapat jatah UTBK terakhir, menyikapinya dengan persiapan mental juga, apalagi ketika melihat teman sudah beres dengan ujiannya, sementara kita masih persiapan.

Sebenarnya, melihat dan mengetahui jenis soal yang diujikan pada hari sebelum-sebelumnya itu kembali ke pribadi masing-masing, dari manakah sumbernya? Setelah UTBK hari pertama, biasanya banyak channel youtube yang me-review jenis soal yang keluar (bukan soal UTBK), mungkin dapat info dari subscriber-nya? 

Saya juga sering melihat di twitter banyak yang me-review. Walaupun seperti itu, ada anak yang bahkan sampai off dari media sosial karena tidak ingin melihat itu sampai dirinya ujian, ada juga yang menganggap itu sebuah clue (petunjuk) berupa jenis soal atau bahasa mudahnya adalah kisi-kisi, tetapi kalau melihat clue tersebut dinilai akan menghilangkan fokus dan memperburuk kinerja, lebih baik menghindarinya saja.

Semoga teman-teman tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak bisa dikontrol misalnya jumlah pesaing atau soal-soal yang keluar, bawa diri sendiri dengan baik, kurangi overthinking-nya.

Mengutip kalimat dari kak Fauzan, salah satu dosen Universitas Indonesia, jumlah peminat di ptn dan prodi yang kamu pilih, yang seringnya mencapai empat digit itu, kebanyakan tidak real, dalam artian banyak dari mereka yang sebenarnya kalah sebelum bertarung, bisa karena faktor teknis, kondisi kesehatan tubuh, atau bahkan menganggap sepele hal-hal sederhana misalnya lupa jadwal atau bangun tidur kesiangan. Jangan sampai kamu termasuk dalam peserta yang kalah sebelum bertarung, jadilah peserta yang siap bahkan dengan segala hal yang tak terduga.

Beberapa hal yang saya sarankan satu hari sebelum ujian, jangan terlalu membebani pikiran bahwa besok adalah hari ujian, di bawa santai saja, walaupun tidak mudah ketika menjalaninya, jangan berhenti berdoa kepada Tuhan, minta pertolongan agar dimudahkan dalam mengerjakan tanpa ada hambatan. 

Meminta doa dan restu dari orang terdekat termasuk kedua orang tua karena sebenarnya itu melegakan dan berdampak ke kondisi psikis kamu. Kemudian survei tempat tes, gedungnya dimana, akomodasi yang digunakan dari penginapan ke tempat tes apa, adakah kemungkinan macet? Dan simulasikan waktu yang digunakan menuju tempat tes. Karena tahun lalu saya ujian di UNSOED dan kebetulan teman saya kuliah di sana, jadi saya tidak survei terlebih dahulu alias saat hari tes adalah kali pertama saya ke gedungnya, dan karena jaraknya dari tempat kos dekat, saya hanya di antar teman jalan kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun