Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mereka panggil saya Achmad a.k.a. Sadewa ~𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐒𝟏~

𝐌𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐈𝐥𝐦𝐮 𝐊𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐔𝐈𝐍 𝐒𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐣𝐚𝐠𝐚 -𝟐𝟎𝟏𝟎𝟕𝟎𝟑𝟎𝟎𝟕𝟒-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Yang 'Kita' Rasakan Saat Salah Pilih Jurusan Kuliah

4 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:53 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi anak kuliahan atau istilah kerennya adalah mahasiswa, tentunya banyak diidamkan oleh para pelajar SMA dan sederajat atau bahkan tingkat di bawahnya, tentunya dengan berbagai tujuan dari diri mereka masing-masing. Berbicara dunia kuliah bukan lagi membicarakan pelajaran-pelajaran yang terlalu umum dan mendasar seperti ketika SMA, mahasiswa mempelajari bidang ilmu yang sudah mereka pilih sesuai minat dan kemampuan masing-masing. Sesuai namanya, mahasiswa bisa diartikan sebagai maha dari siswa; bukan lagi seorang siswa, berada pada tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan Indonesia setelah SMA dan sederajat.

Para pelajar SMA dan sederajat yang notabene adalah remaja, memiliki karakter ingin tahu, sedang mencari jati diri dan labil, menurut saya hal ini sangat memengaruhi mereka dalam mengambil keputusan, tak terkecuali dalam memilih bidang ilmu atau program studi yang akan mereka pelajari setelah lulus SMA, yaitu di perguruan tinggi. Beberapa karakter yang saya sebut tadi adalah faktor dari dalam penyebab mahasiswa salah jurusan. Beberapa hal yang setidaknya sadar atau tidak sadar mereka rasakan berdasarkan pengalaman kira-kira sebagai berikut.

1. Menganggap tugas adalah beban, secara logika sebenarnya bisa ditebak, ketika seseorang mendapat perintah dan tidak Ia kerjakan, setidaknya ada dua kemungkinan, orang itu malas atau memang Ia tidak mampu mengerjakannya karena tidak mampu, atau malah ketidakmampuan itulah yang menyebabkan Ia malas mengerjakan? Sadar atau tidak, hal demikian itu tentunya malah menjadi beban yang tidak terhenti sampai tidak ada tugas lagi.


2. Menyelesaikan tugas hanya sebatas menggugurkan kewajiban, hal ini merupakan imbas dari poin pertama, ketika seseorang yang 'sebenarnya' salah jurusan tersebut malas dan ogah mengerjakan kewajibannya yaitu mengerjakan tugas, maka mau tidak mau Ia harus mengerjakannya, dan yang sangat mungkin terjadi adalah tugas atau output dari pekerjaan itu tidak maksimal, berujung pada pedoman; yang penting ngerjain, tidak peduli hasil akhirnya seperti apa dan harus bagaimana.

sumber: freepik.com
sumber: freepik.com


3. Lebih tertarik mempelajari ilmu di luar mata kuliahnya, bisa saja seorang mahasiswa mengambil jurusan yang Ia sukai dan sesuai dengan hobinya, atau bisa saja mengambil jurusan yang disukai namun bukan hobinya tetapi selalu enjoy dalam perkuliahan. Kedua hal di atas sah-sah saja untuk dilakukan, tapi ketika Ia mempelajari hal yang benar-benar di luar koridor bidang keilmuan dia di kampus bahkan sampai melalaikan materi perkuliahan demi ilmu lain yang dianggap menarik, apakah kita akan menganggap itu wajar, apalagi jika kesukaan terhadap ilmu luar mata kuliah itu melebihi kesukaan kita terhadap ilmu yang memang benar-benar harus kita pelajari sebagai mata kuliah. Bukannya bermuka dua, karena hal ini bukan mengeles dalam situasi yang berbeda, hal ini terjadi bersamaan, di satu sisi mengikuti kata hati karena memang menarik, di satu sisi, sadar atau tidak sadar mereka sebenarnya lebih mengesampingkan ilmu yang mereka pelajari di kampus.

4. Tidak menemukan inti dari apa yang dipelajari, dalam mempelajari suatu hal, kesukaan terhadap hal itu menjadi poin plus ketika ilmu itu diserap dan dipahami. Ketika mahasiswa sudah tidak mengacuhkan ilmu yang dipelajari di kampus, akan sangat susah untuk menerima dan mengambil inti sari dari ilmu tersebut.

5. Mengandalkan teman, ketika menjalani perkuliahan ogah-ogahan, mengerjakan tugas hanya asal selesai bahkan terlambat, menganggapnya beban, ada juga mahasiswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas, sudah berulang kali mempelajari hal itu namun tetap tidak bisa,

sumber: freepik.com
sumber: freepik.com

belum lagi mengejar tenggat waktu, yang pada akhirnya menuntut mahasiswa tersebut mengumpulkan tugas tepat waktu dengan segala keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, biasanya kalau sudah seperti ini, tidak jarang mereka ini meminta atau menyontek pekerjaan atau tugas milik temannya, dan hal seperti sebenarnya tidak dibenarkan.

Menjadi hal yang penting yaitu mengetahui batas-batas kemampuan yang ada pada diri sendiri serta kemampuan apa yang sekiranya harus diasah dan diharapkan mendapat hasil yang maksimal serta berprestasi, syukur-syukur ilmu yang didapat di bangku perkuliahan bisa bermanfaat untuk khalayak umum. Dalam memilih jurusan atau program studi yang akan didalami di bangku perkuliahan, seharusnya dipikirkan matang-matang, apakah kita sebagai calon mahasiswa dapat menjalaninya dengan enjoy, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan tanpa merasa tertekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun