Mohon tunggu...
Sadam Syarif
Sadam Syarif Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis jalanan

Suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Presiden Jokowi Langgar Konstitusi?

3 Agustus 2021   09:01 Diperbarui: 3 Agustus 2021   09:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PPKM darurat level empat sesuai jadwalkan akan berakhir pada hari ini 2 Agustus 2021. Ini merupakan PPKM jilid kedua, setelah PPKM jilid satu yang ketentuan mobilitas sosialnya lebih ketat, berakhir pada dua pekan lalu. 

Namun berakhirnya masa berlaku kedua jilid PPKM ini bukan berarti diikuti dengan penurunan tingginya gelombang kasus harian Covid-19 secara signifikan. 

Pada minggu 1 agustus kemarin, Satgas penanganan Covid mengumumkan kasus positif covid Indonesia masih dalam angka yang mengkhawatirkan yakni sebanyak 30.738 kasus, yang berarti total kasus Covid Indonesia hingga kini mencapai 3.440.396 kasus.

Penurunan kasus harian ini juga ternyata diiringi dengan penurunan spesimen yanh diperiksa hari tersebut hingga 63 persen dibanding hari sebelumnya. Sementara pada hari yang sama kasus kematian meningkat menjadi 1.604 jiwa. 

Secara absolut angka tersebut kemudian berhasil menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kematian akibat covid tertinggi di dunia versi Bank Dunia. Sehingga total kasus kematian akibat covid Indonesia sejak maret 2020 mencapai 95.723 orang.

Dengan statistik kasus yang sejak awal selalu diperingatkan oleh para epidemiolog ini, pemerintah Indonesia terlihat frustrasi dan putus harapan. Hal ini dapat dikonfirmasi melalui pernyataan Kasubbid Tracing Bidang kesehatan penanganan Satgas Covid-19, Koesmedi Priharto, yang memperingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan Covid-19. 

Hal yang tidak penting untuk disampaikan ke publik oleh seorang pemerintah yang seharusnya memberikan harapan. Sejak lama masyarakat sudah dibiarkan berjuang sendiri meskipun harus bertaruh nyawa.

Dampak buruk Indonesia telah menyebabkan Raja Saudi arabia menarik semua warga negaranya yang berada di Indoneaia dan bahkan mengancam akan menghukum mereka yang masih melakukan perjalanan ke Indonesia. Tak hanya Arab, China yang merupakan negara paling gandrung dan sangat intensif melakukan aneksasi ke Indonesia, kini diam-diam mulai menarik pulang Warganya dari Indonesia. 

Dan tentu saja masih banyak negara sahabat yang mengeluarkan travel warning bagi warganya yanh hendak berhubungan dengan Indonesia saat ini. Imigrasi kelas I Bandara soekarno Hatta mencatat ada sekitar 10.612 WNA dari 10 negara berbeda yang keluar dari Indonesia sejak 1-23 Juli 2021.

Dalam suasana yang mencekam ini, sektor ekonomi nasional menjadi tertahan pada posisi yang sulit untuk diungkit dalam waktu singkat. Akibat penerapan PPKM darurat, Bank Indonesia dan Menteri keuangan RI pun kompak merevisi angka pertumbuhan ekonomi RI tahun 2021 hingga pada angka 3,7 %. 

Menurut Menteri keuangan Sri mulyani indrawati, Dengan skenario berat yang diasumsikan, keadaan ekonomi saat ini diperkirakan baru akan pulih pada September, setelah PPKM direlaksasi dan terjadi penurunan angka kasus positif Covid-19 secara dratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun