Mohon tunggu...
Sadam Syarif
Sadam Syarif Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis jalanan

Suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Money

Insentif dan Inisiatif Bisnis Milenial

20 Januari 2020   13:52 Diperbarui: 20 Januari 2020   14:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Angin segar pertumbuhan angka pengusaha Usaha Mikro kecil dan menengah atau yang keren dengan istilah star up akan berhembus positif di triwulan I 2020 ini, melalui UU sapu jagad Omnibus Law. Angin segar yang belum tentu steril tentunya. Karena angin segar tidak selalu menjanjikan kualitas udara yang bersih dan sehat bagi sistem pernapasan.

Berbicara soal sistem pernapasan, per hari ini komunitas internasional tengah dilanda kekhwatiran terhadap fenomena virus misterius asal China yang telah menjangkit dan merusak paru-paru ratusan orang di negeri panda itu. China memang selalu menjadi trand seter iptek di abad ini. Tapi tidak salah jika kita menaruh kewaspadaan tehadap segala yang berhubungan dengan China kan? Termasuk utang, tenaga kerja hingga sampahnya. Sorry, tidak bermaksud rasis lho. Cuman saling mengingatkan.

Tapi serius lho, dalam hal pembangunan ekonomi, China patut kita salut. Meski kadang mereka harus nyolong hak cipta bangsa lain. Barang-barang manufakturnya murah meriah. Market sharenya hampir separuh PDB dunia akhirat. Makanya Si Trump sampai dibuat kesel sama gaya dagang China. Yaa sebenarnya saya juga sih. Itu lho, skema utangnya. Bikin makan hati. Terus curi-curi ikan pula di perairan kita. Ya.. namanya pemberi utang, selalu merasa punya hak lebih atas yang mengutang.  

Back to topik!
Tentang diisrupsi demografi yang kita kenal dengan milenial di dekade kedua abad ini. Milenial memang sedang trend-trendnya. Dan konon merupakan diksi yang paling banyak disebut dalam mesin pencari google. Juga menjadi bahan diskusi yang tak pernah ada habisnya, baik di panggung akademik maupun di kelompok diskusi non formal.

Milenial memang cukup mengkhawatirkan ditengah ketidakpastian ekonomi Nasional dan global. Mengingat bonus demografi ini belum begitu signifikan memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan ekonomi dan sosial nasional. Meskipun ada beberapa yang langsung diberikan kesempatan untuk menjadi menteri, wakil menteri, staf khusus presiden dan menteri, hingga banyak juga yang menjadi anggota DPR dan direksi perusahaan BUMN besar.

Generasi milenial memiliki peluang dan kesempatan berinovasi yang sangat luas. Terciptanya ekosistem digital berhasil menciptakan beraneka ragam bidang usaha tumbuh menjamur di Indonesia. Terbukti dengan semakin menjamurnya perusahaan/usaha online, baik di sektor perdagangan maupun transportasi.

Menurut Yoris Sebastian dalam bukunya Generasi Langgas Millennials Indonesia, ada beberapa keunggulan dari generasi milenial, yaitu ingin serba cepat, mudah berpindah pekerjaan dalam waktu singkat, kreatif, dinamis, melek teknologi, dekat dengan media sosial, dan sebagainya.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada generasi milenial pada tahun 2017 mencapai 9,84 persen atau dengan kata lain satu dari sepuluh generasi milenial adalah pengangguran (Gambar 5.6). Dibandingkan generasi lainnya, generasi milenial yang menganggur paling tinggi.

TPT generasi milenial yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya berkaitan dengan karakteristik generasi milenial. Generasi milenial menginginkan adanya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang diminati cenderung perkerjaan yang fleksibel dan tidak mengikat.

Generasi milenial memang didominasi kaum pemuda yang memiliki ciri idealis,
dinamis, energi dan semangat yang tinggi, serta menyukai tantangan sehingga menciptakan kebebasan dalam menentukan pilihan pekerjaan.

The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan bahwa generasi milenial cenderung memilih tidak bekerja daripada bekerja di sektor informal. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan generasi milenial yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya sehingga mereka memiliki harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Disamping itu, generasi milenial baik laki-laki maupun perempuan cenderung lebih selektif dalam memilih pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun