Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minyak Pelumas Jantung dan Otak

12 Mei 2010   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ternyata bukan hanya kendaraan bermotor saja yang memerlukan minyak pelumas agar mesinnya senantiasa tokcer saat digunakan. Manusia pun membutuhkan minyak pelumas agar onderdil alias jeroan tubuhnya agar dapat berfungsi dengan baik dan minyak tersebut adalah senyawa Omega-3. Akhir-akhir ini banyak produk suplemen di pasaran yang mengklaim dapat menyuplai kebutuhan Omega-3 bagi tubuh. Tapi apa sebetulnya yang dimaksud Omega-3 itu dan apa manfaat dari keberadaan senyawa tersebut bagi kemaslahatan manusia?

Omega-3 adalah asam lemak yang merupakan turunan dari asam lemak esensial linoleat dan lindenat sebagai prekursor(induk)nya. Tubuh tidak dapat membentuk sendiri asam lemak esensial dan harus memperoleh pasokan langsung dari asupan makanan. Selanjutnya prekursor masuk melalui sebuah proses tertentu dalam tubuh yang pada akhirnya menghasilkan tiga bentuk asam lemak Omega-3, yaitu LNA (asam alfa-linoleat), EPA (eikusa-pentaenrat) dan DHA (dokosa-heksaenrat). Lebih dari 60% Omega-3 diperlukan sebagai penyusun dinding sel neuron otak yang terjadi dalam masa 20-36 minggu kehamilan dan berakhir ketika anak mencapai usia 2 tahun. DHA yang tersisa selanjutnya menjadi unsur pembentuk wadah rhodopsin yang merupakan senyawa primer dalam proses penerimaan dan respon balik sinyal informasi dari mata ke otak. Kekurangan Omega-3 ditengarai dapat memicu terjadinya pendarahan otak, stroke, dan kematian sel otak pada bayi. Dalam kasus yang parah dapat beresiko lahirnya bayi cacat.

Sementara itu pada orang dewasa, Omega-3 berfungsi sebagai stabilisator tekanan darah dan kadar kolesterol yang notabene faktor utama untuk menjaga kesehatan jantung. Manfaat lainnya adalah mempertahankan fungsi syaraf normal dan kekebalan tubuh.

Ada dua cara untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan Omega-3 (Darwin Karyadi, 1998), yaitu mengkonsumsi suplemen dan pengaturan pola makan.

Suplemen Omega-3 yang dijual bebas mayoritas memanfaatkan minyak ikan laut sebagai bahan bakunya. Ada tiga jenis ikan laut yang menjadi favorit produsen suplemen; yaitu ikan salmon, hiu dan cod. Minyak dari ketiga jenis ikan tersebut memiliki kekhasan masing-masing yang layak dipertimbangkan sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah merk tertentu. Minyak ikan cod misalnya, mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol dibanding ikan salemdan juga sangat kaya vitamin A serta vitamin D yang bila dikonsumsi terlalu banyak bisa memforsir kerja hati. Sementara minyak ikan hiu (Squalene) berfungsi melancarkan peredaran darah dan membantu suplai oksigen dari darah ke otak. Sebaliknya minyak ikan salmon yang kaya EPA berfungsi memperlambat proses pembekuan darah.

Namun perlu diperhatikan hasil penelitian para ahli yang mendapati fakta bahwa konsumsi suplemen secara terus-menerus dapat memicu terjadinya keracunan pada tubuh. Tubuh yang bau amis, gangguan pencernaan dan lambannya proses penyembuhan luka pasca operasi bedah adalah contoh efek fatal akibat konsumsi suplemen Omega-3 over dosis disamping obesitas serta kerusakan hati.

Jadi, mengkonsumsi makanan segar yang merupakan sumber alami asam lemak esensial adalah alternatif yang lebih cerdas karena relatif lebih aman dan murah. Minimal 2-3 porsi menu ikan laut setiap minggunya dinilai telah mencukupi keburuhan 8 gr Omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk fungsi normal syaraf manusia. Ikan tuna, tongkol, cakalang, rumput laut, dan ganggang laut dapat direkomendasikan untuk menu harian yang kaya akan Omega-3 selain sayuran hijau serta minyak nabati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun