Otak yang cerdas adalah dambaan setiap manusia karena hal itu dianggap merupakan kunci untuk menjadi pemenang dalam kehidupan, apalagi bagi para calon mahasiswa yang Juli-Agustus mendatang harus bertarung super ketat memperebutkan secuil jatah kursi dengan biaya regular di berbagai perguruan tinggi negeri. Maklum sekarang ini kian besar saja persentase kursi yang ‘dijual’ oleh perguruan-perguruan tinggi tersebut dengan ‘harga premium’ melaui ujian-ujian khusus yang mereka selenggarakan sendiri.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, jelas bahwa para calon mahasiswa baru dituntut memiliki, selain ekstra bantuan doa dari berbagai pihak, kondisi tubuh prima dan stamina yang terjaga untuk dapat mencerna semua materi pelajaran secara optimal. Selain belajar secara terorganisir, gizi makanan yang dikonsumsi pun patut mendapat perhatian serius. Dalam hal ini, nutrisi yang berfungsi sebagai suplemen otak hendaknya diberikan pula dalam porsi yang memadai. Salah satu nutrisi mikro yang berperan penting dalam kerja otak adalah zat besi.
Zat besi merupakan mineral yang dalam jumlah kecil dibutuhkan tubuh dalam proses pembentukan sel darah merah, energi, dan protein. Kualitas sel darah merah yang baik akan memaksimalkan transportasi oksigen ke seluruh tubuh, juga ke otak. Suplai oksigen yang optimal dapat merangsang syaraf-syaraf otak bekerja maksimal yang pada akhirnya dapat memperbaiki kualitas daya ingat dan konsentrasi. Dua hal terakhir ini merupakan sebuah kebutuhan mendesak bagi para pelajar di masa ujian saat ini.
Daging sapi, ayam, ikan, dan hati merupakan contoh makanan yang banyak sekali mengandung zat besi disamping aneka sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Namun bila selera terhadap makanan yang mengandung zat besi kurang baik, maka pemberian suplemen zat besi dalam dosis tepat selama periode waktu tertentu bisa merupakan sebuah solusi.
Suplemen zat besi yang beredar di pasaran dewasa ini umumnya menggunakan bahan baku ferrous laerate, ferrous fumarate, dan ferrous gluconate karena ketiganya terbukti memiliki daya serap tinggi serta mudah dicerna tubuh.
Gejala loyo, gampang capek, dan mudah sakit merupakan tanda-tanda seseorang memerlukan tambahan asupan zat besi. Namun perlu diwaspadai dosisnya karena kelebihan asupan nutrisi mikro juga dapat mengakibatkan keracunan. Maksimal konsumsi zat besi untuk orang dewasa adalah 30 mg per hari, sedangkan untuk anak-anak bervariasi sesuai tingkat usia dan sangat dianjurkan untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter. Yah, selamat berjuang semua!