Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Obsesi Penggemar yang Bikin Idolanya Ambyar

1 April 2021   13:29 Diperbarui: 1 April 2021   14:00 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta buta penggemar pada idolanya seringkali memicu tindakan destruktif (doc.DW/ed.WS)

Saat penyanyi Harry Styles dikabarkan berpacaran dengan Olivia Wilde, beberapa penggemar memberi selamat kepada pasangan tersebut sementara yang lain melecehkan Wilde di bagian komentar Instagram-nya. Penggemar mengklaim Wilde 'mencuri' Styles dari mereka dan 'harusnya malu' atas apa yang dia lakukan, hal itu telah mendorong  sang aktris untuk melakukan pembatasan ketat dengan hanya mengijinkan orang yang dikutinya yang boleh berkomentar atas unggahannya (Daily Titan, 16 Maret 2021).

Kejadian yang sama berulang ketika Styles terlibat kencan singkat dengan Kendall Jenner. Para penggemarnya berbondong-bondong  ke Twitter untuk mengungkapkan kemarahan mereka, menghakimi Jenner sebagai sosok bermasalah dan orang jahat yang seharusnya tidak ada di sekitar Styles.

Para penggemar dalam hal ini telah memperlakukan Styles yang notabene seorang pria dewasa, seolah-olah dia adalah milik mereka. Meski sah-sah saja menyukai para idola, namun menyerang orang-orang tertentu semata hanya karena menjadi pasangan mereka itu terbilang kejam dan dapat berdampak negatif pada kehidupan cinta para selebriti.

Menurut Psychology Today, penggemar yang terobsesi dengan setiap tindakan selebriti pujaannya kemungkinan sudah mengalami sindrom pemujaan selebriti (celebrity worship syndrome), sebuah gangguan obsesif adiktif di mana seseorang menjadi terlalu melibatkan diri dengan detail kehidupan pribadi dan profesional selebriti.

Sindrom pemujaan selebriti memiliki tiga fase; yaitu fase hiburan-sosial, intens-personal, dan batas patologis.

Penggemar dalam fase hiburan-sosial menyukai selebritis tertentu karena mereka menghibur dan bisa dijadikan bahan obrolan dengan orang lain yang juga menganggap mereka menarik. Sementara mereka yang sudah masuk dalam fase intens-personal merupakan para pemuja fanatik yang sudan melibatkan 'perasaan yang intens dan kompulsif'. Selanjutnya penggemar yang sudah masuk batas patologis akan sangat terobsesi bahkan berfantasi pada idola yang dipujanya. Obsesi ini tidak hanya mencerminkan ketidakstabilan mental tetapi memiliki kekuatan untuk mendorong pengidapnya bertindak menyakiti para selebriti.

Tidak jarang penggemar membuat skenario romantis di benak mereka tentang selebriti favorit yang jatuh cinta pada dirinya. Namun lamunan ini bisa menjadi mimpi buruk ketika penggemar yang terobsesi mengetahui bahwa selebriti yang mereka sukai sedang menjalin hubungan cinta dengan orang lain. Jenis patah hati ini telah mendorong penggemar untuk mengoceh secara daring tentang ketidakcocokan idola mereka dengan pasangannya dan bahkan mengirimkan ancaman agar mereka segera berpisah.

Saat penggemar mengetahui The Weeknd berpacaran dengan Selena Gomez setelah putus dengan Bella Hadid, mereka tak ragu berkomentar sadis tentang emoji ular di akun Instagram Gomez di kolom komentar unggahan foto pasangan tersebut.

Bagaimana pun selebriti memiliki kendali penuh atas hidup mereka sendiri dan tidak ada orang lain, bahkan penggemar terbesar mereka, yang dapat mendikte tentang apa yang harus mereka lakukan atau siapa yang mereka cintai. Alih-alih terjebak saat mencoba melakukan yang 'terbaik' untuk selebriti favorit mereka, penggemar yang terobsesi sebaiknya memasukkan energi yang penuh gairah ini ke dalam kehidupan mereka sendiri.

Meskipun mengawasi bintang-bintang panggung hiburan bisa memberikan kegembiraan yang tidak berbahaya, nemun menginvestasikan sumber daya (waktu, energi, dana, kesehatan) secara besar-besaran pada kehidupan orang lain bisa mengancam kehidupan penggemar maupun idolanya.

Mungkin penggemar hanya menginginkan yang terbaik untuk selebriti favorit mereka dan dapat menjadi terlalu protektif, tetapi pelecehan dan penindasan tidak pernah dapat diterima sampai kapanpun. Apalagi pada dasarnya selebriti adalah orang-orang nyata dengan emosi yang nyata. Jadi sebelum menerobos masuk unggahan sang idola untuk berkomentar dengan kata-kata kasar cemburu dan pendapat yang tidak menyenangkan, sebaiknya penggemar mempertimbangkan dampak dari kata-kata mereka terhadap selebriti favorit itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun