Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Properti Trump Diguncang Wabah, Quo Vadis Utang Usahanya?

6 April 2020   18:37 Diperbarui: 6 April 2020   18:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump (insert) dan salah satu hotelnya yang harus ditutup akibat pandemi (doc.Business Insider, The New York Times/ed.Wahyuni)

Pada hari Jumat (3/4) 17 dari 24 klub dan hotel milik Presiden AS Donald Trump di seluruh dunia telah ditutup, sebelumnya The Trump Organization (TTO) yang merupakan pengelola seluruh jaringan bisnisnya mengumumkan terpaksa memutus hubungan kerja dengan sekitar 1.500 karyawan hotel-hotel Trump yang berlokasi di AS serta Kanada akibat dampak pandemi coronavirus (The Washington Post, 4 April 2020).

Pemasukan yang merosot tajam di sektor industri pariwisata karena kebijakan karantina dan 'lockdown' di hampir semua negara membuat TTO harus berjibaku memangkas semua biaya operasional, termasuk melanjutkan kebijakan pemutusan hubungan kerja atau merumahkan karyawan mereka di jaringan hotel yang tersebar di New York, District Columbia, Miami, Chicago, Las Vegas, Vancover, dan Honolulu.

Hotel/klub Trump yang tersisa beroperasi di bawah kapasitas normal seperti pelayanan hotel berjalan namun restorannya ditutup, begitu pula klub golf yang tetap difungsikan tanpa clubhouse dan para pegolf diperingatkan untuk tidak berbagi mobil golf atau menyentuh tiang bendera.

Pada kondisi normal Trump mendapat penghasilan harian rata-rata USD 650,000 dari bisnis properti tertutupnya, namun kini jajaran direksi TTO harus berjuang mengatasi tekanan ekonomi dengan berbagai cara termasuk mengupayakan penangguhan pembayaran atau seandainya memungkinkan diberi ijin tidak membayar untuk sementara waktu.

Perwakilan pemerintah Florida menyatakan pada Jumat (3/4) lalu bahwa TTO belum membayar sewa senilai USD 54.534,25 yang jatuh tempo 1 April 2020 atas tanah yang disewa dari pemerintah daerah untuk Trump International Golf Club West Palm Beach.

TTO merespon dengan mengatakan bahwa pihaknya memiliki waktu hingga 10 April 2020 mendatang untuk melakukan pembayaran bulanan tanpa penalti.

"Karena pembayaran belum jatuh tempo dan mengingat instruksi eksekutif Gubernur DeSantis untuk 'menutup bisnis di seluruh Negara Bagian Florida sebagai akibat dari pandemi Covid-19', pihak berwenang menyarankan kami untuk menahan diri dari melakukan pembayaran sampai mereka menyelesaikan kebijakan mereka untuk menangani berbagai (bisnis) persewaan mereka. "Kata Alan Garten, seorang eksekutif TTO dalam sebuah pernyataan. "Segera setelah pemerintah Florida menyelesaikan pembuatan kebijakannya, tentu saja kami akan sepenuhnya dan tepat waktu mematuhi arahan serta persyaratan sewa (yang ditetapkan)."

Pejabat Palm Beach County tidak menanggapi pertanyaan tentang komentar Garten bahwa perusahaan disarankan untuk tidak melakukan pembayaran. Mereka hanya menegaskan bahwa TTO harus membayar sewa senilai $ 995.000 per tahun untuk dua lahan yang terdiri atas satu lapangan golf 18-lubang dan satu lapangan 9 lubang.

Sejauh ini, menurut jurubicara negara bagian Florida Nicole Ferris, tidak ada pembayaran bulanan yang diterima untuk lapangan 18 lubang yang dikelola oleh departemen bandara Florida.

Pada tanggal 25 Maret 2020 saat klub golf Trump di Palm Beach ditutup, direktur keuangan untuk properti TTO di Florida Ed Raymundo menulis email yang ditujukan pada pejabat setempat menanyakan bagaimana pemerintah daerah bermaksud menangani "angsuran sewa yang diperlukan " seraya menyebutkan bahwa saat ini klub tengah mengalami masa sulit.

Raymundo dalam emailnya juga menulis bahwa perintah eksekutif DeSantis telah "mengakibatkan pembatalan acara dan memaksa klub untuk menutup banyak fasilitasnya sehingga hanya layanan terbatas bagi anggota kami"dan "...banyak anggota klub yang berbasis di New York terikat pada ketentuan menjalani karantina mandiri sehingga kian menghambat operasi (bisnis) kami." (The Washington Post, 4 April 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun