Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Jadi Panutan Lebih Baik bagi Anak Anda?

27 Januari 2020   13:47 Diperbarui: 27 Januari 2020   13:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak butuh dipahami oleh orangtuanya (doc. coachup.com/ed.Wahyuni)

Anda seperti layaknya mayoritas orangtua di dunia pasti berharap anak-anak anda akan tumbuh menjadi sosok pemberani, ramah, mandiri, dan kuat di segala aspek. Sebisa mungkin anda ingin menjaga mereka sebaik mungkin untuk memastikan tidak ada hal buruk yang menimpa, intinya sebagian besar dinamika hidup mereka berada di pundak anda.

Seiring dengan keinginan bisa menjadi orangtua yang baik, anda juga berharap bahwa anak-anak bisa melihat anda sebagai sosok yang berharga untuk diteladani. Namun tak ada orangtua yang sempurna, sesekali melakukan kekeliruan bisa menjadi sarana pembelajaran bagi buah hati anda dalam banyak hal. Tentu saja anda otomatis akan ikut belajar juga. Satu hal yang harus diingat bahwa menjadi panutan bukanlah tentang tampil sebagai manusia sempurna, hal yang terpenting adalah gerak-gerik kita mampu menginspirasi kebaikan pada anak.

Memang bukan hal yang gampang untuk melakoninya dan beberapa saran dari sejumlah pakar, sebagaimana dilansir laman  www.redbookmag.com, di bawah ini mungkin bisa membantu anda.

Pahami perasaan anak

 Berapapun usia anak, dia punya sejumlah perasaan dan emosi yang layak untuk didengar serta dihargai. Anda harus berempati atau setidaknya menunjukkan perlakuan seperti itu.

"...  Orangtua seringkali takut kalau mereka menyadari emosi/perasaan anak, itu akan membuat anak kian menjadi-jadi. Kenyataannya anak akan tahu bahwa anda mengenali perasaannya dan hal itu akan membangun kepercayaannya pada anda yang akan sangat berguna untuk menenangkan anak." Papar Beth Jakubanis LCSW pendiri SoCal Therapy Center di California.

Hal tersebut dikuatkan oleh konsultan anak dari Registered Play Therapist Brent Sweitzer LPC PRT yang menyatakan," ... mayoritas anak empatetik secara alamiah. Saat kita mengkondisikan rumah sebagai tempat untuk dapat berbagai perasaan tanpa takut harus dihakimi, maka kecenderungan natural tersebut akan tumbuh dan berkembang."

Selalu menjadi diri sendiri

 Anda menginginkan anak-anak tumbuh menjadi diri mereka sendiri dengan segenap kelebihan-kekurangan yang dimiliki, tentu saja sebelumnya anda harus menerima dan menjadi diri sendiri dulu dalam kehidupan nyata agar mereka bisa belajar tentang itu.

"Terlalu sering saya melihat orangtua yang mendorong anak-anak untuk mengikuti arahan hasrat dan bakat mereka sementara orangtua justru gagal berbuat serupa."Ungkap psikolog klinis dan pakar pengasuhan Dr John Duffi,"Padahal anak-anak lebih suka mengerjakan apa yang anda kerjakan juga ketimbang apa yang anda katakan. Bila mereka melihat anda mengikuti dorongan hati, maka mereka akan melakukan hal yang sama."

Jangan takut melakukan kesalahan

 Mungkin sulit dipercaya bahwa anak-anak anda tidak menginginkan figur panutan yang sempurna setiap saat. Itu kabar baik, bukan? Artinya, anda bisa menerima bahwa anda berbuat salah lalu menjadikannya sebagai sesuatu yang bisa diambil hikmahnya baik bagi anda maupun anak. Cara anda melalui berbagai tantangan dalam kehidupan akan menjadi bahan inspirasi anak..

"Menjadi orangtua tidak harus selalu menjadi pahlawan super; yang diperlukan adalah menunjukkan pada anak-anak kita bahwa kita adalah manusia biasa sama seperti orang lain yang memiliki kekurangan. Bahwa kita menghargai anak-anak saat memperlihatkan kerentanan dalam diri dan bersikap jujur pada mereka." Tutur Rashelle Chase.

Anggota tim pendidikan KinderCare's  seraya menambahkan,"Ketika kita mencontohkan kejujuran, keberanian, dan kerentanan; kita mengajarkan pada anak-anak kita untuk melakukan hal yang sama sekaligus menanamkan warisan nilai-nilai kehidupan yang akan mereka junjung tinggi."

Jujurlah selalu

 Berbohong pada anak, meskipun untuk hal-hal remeh, bukanlah aspek yang akan membantu anda menjadi figur panutan. Bersikap jujur dan transparan adalah jalan yang harus ditempuh untuk memenangkan rasa hormat anak.

Pendiri ESME Marika Lindholm PhD mengatakan, "Pengasuhan modern membutuhkan semacam disiplin khusus karena anak-anak jaman sekarang lebih memahami masalah dan canggih. Mereka memerlukan figur orang tua yang jujur dan berintegritas. Jubelan informasi yang kini begitu gampang diakses membuat kita gampang ketahuan saat berbohong dan dinilai sebagai orang munafik."

Marika menyarankan orangtua untuk berdiskusi dengan topik-topik sulit agar anak respek pada anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun