Urusan penghasilan dan keuntungan saat menjadi karyawan di perusahaan memang harus dipelajari dengan seksama, namun mengungkapnya saat wawancara pertama bisa membuat peluang anda buyar sama sekali.
Informasi seputar gaji dan manfaat lainnya akan diungkap tim perekrut saat anda sudah dekat mendapat posisi yang ditawarkan. Jika pertanyaan tentang itu dilontarkan terlalu dini, maka perekrut mendapat kesan bahwa anda melamar hanya untuk meraup uang semata. Nantinya itu akan merembet ke loyalitas, perusahaan menilai bahwa anda bakal hengkang begitu saja bila mendapat tawaran gaji yang lebih besar. Sebaiknya fokus pada alasan kenapa anda menginginkan posisi tertentu di perusahaan tertentu. Lainnya akan menyusul kemudian.
"Ketrampilan/Keahlian Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk Posisi Ini ?"
Melontarkan pertanyaan ini sama saja dengan memberitahu pewawancara bahwa anda tidak bersungguh-sungguh mempelajari deskripsi kerja yang dipaparkan dalam iklan lowongan kerja mereka. Seharusnya anda sudah tahu jawabannya dan menginformasikan pengalaman terkait deskripsi itu akan jauh lebih berharga untuk memperbesar peluang lolos seleksi.
Kalau masih sedikit bingung tentang apa yang harus dikerjakan secara spesifik, maka pertanyaan sebaiknya diarahkan pada peran yang dilakukan pada pemegang posisi tersebut. Contohnya, "Proyek apa saja yang akan saya kerjakan secara spesifik dan bagaimana proyek tersebut bisa memberikan nilai tambah pada perusahaan?" Atau,"Sehari-hari apa yang harus dikerjakan dalam posisi tersebut?"
Pertanyaan semacam itu akan memberikan petunjuk seputar peran yang harus dijalani dan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang diharapkan perusahaan untuk dipenuhi oleh para karyawannya.